Sebuah ritual kuno famadaya harimao, juga masih dilakukan setiap 14 tahun sekali, dengan mengarak patung menyerupai harimau (lawölö fatao), untuk penyucian dan pembaharuan atas hukum-hukum adat yang berlaku di seluruh daerah Maniamölö.
8. Tradisi Kriya
Desa ini juga mempunyai tradisi kriya, seperti anyaman topi caping, pahatan, ukiran, serta pedang besi atau manöfa, yang pada masa dahulu difungsikan menjadi alat perang masyarakat Nias.
9. Persawahan Terbesar
Baca Juga: 6 Potensi Fam Trip ke Desa Wisata, Gerakkan Ekonomi Masyarakat
Desa Hilisimaetanö memiliki persawahan terbesar di Nias Selatan, sehingga berpotensi besar menjadi kawasan agrowisata, sehingga desa ini memiliki ketahanan pangan dan kemandirian energi yang dapat dikembangkan.
10. Desa Wisata Berkelanjutan
Menparekraf Sandiaga juga berencana menjadikan Desa Hilisimaetanö sebagai desa wisata berkelanjutan, dengan catatan perlunya membenahi beberapa fasilitas seperti toilet dan homestay.
11. Kembangkan Ekonomi Kreatif
Produk ekonomi kreatif di desa ini perlu dikembangkan, sehingga penghasilan masyarakat meningkat, disertai tersedianya lapangan kerja. ***