PPKM Mikro Darurat, Daya Tampung KRL Jogja-Solo Dikurangi, Jam Operasional Disesuaikan

- 3 Juli 2021, 08:48 WIB
KRL Jogja-Solo tengah berhenti di Stasiun Solo Balapan.
KRL Jogja-Solo tengah berhenti di Stasiun Solo Balapan. /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Waktu operasional KRL Jogja-Solo diubah menjadi pukul 05.05 - 18.30 WIB mulai 3 hingga 20 Juli, terkait pelaksanaan PPKM Mikro Darurat. Demikian juga operasional KRL Jabodetabek diubah menjadi pukul 04.00 - 21.00 WIB.

Selain perubahan jam operasi, KAI Commuter sebagai operator juga memperketat pembatasan jumlah penumpang pada tiap kereta atau gerbong. Jumlah pengguna KRL yang ditampung di satu gerbong adalah 52 orang atau 32% dari kapasitas tiap gerbong, berkurang dari sebelumnya sejumlah 74 orang atau sekitar 40% dari kapasitas.

Degan aturan pembatasan jumlah pengguna yang baru ini, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, maka petugas akan membatasi lebih ketat jumlah pengguna sejak memasuki stasiun, masuk gate, hingga menunggu kereta di area peron.

"Tapi khusus untuk KA Prambanan Ekspres relasi Kutoarjo - Yogyakarta PP tetap beroperasi normal selama masa PPKM Mikro Darurat," kata Anne dalam siaran pers, Jumat (2/7/2021).

Selain penyesuaian operasional dan layanan yang merujuk kepada SE Dirjend Perkeretaapian Kemenhub No. 42/2021 dan SE Satgas Penanganan Covid-19 RI No. 14/2021, beberapa ketentuan lama juga masih diberlakukan.

Seperti, larangan balita menggunakan KRL dan larangan untuk berbicara secara langsung maupun melalui sambungan telepon selama berada di dalam kereta. "Untuk pengguna KRL usia lanjut, hanya boleh menggunakan KRL di luar jam sibuk, yaitu mulai jam 10.00 – 14.00 WIB," tandasnya.

Menurut data KAI Commuter, lanjut Anne, pada masa pemberlakuan PPKM berskala mikro lalu jumlah pengguna KRL di Jabodetabek terus mengalami penurunan hingga 34%. Dari sebelumnya pada 14 Juni 2021 sebanyak 495.150 pengguna, turun menjadi 312.953 pengguna pada Rabu, (30/6) lalu.

"Sedang pengguna KRL Jogja-Solo mengalami penurunan hampir sebanyak 50% dari 7.371 penumpang pada 14 Juni lalu, turun menjadi 3.690 penumpang pada 30 Juni 2021."

Melihat peningkatan kasus Covid-19 yang terus bertambah selama beberapa pekan terakhir, pada
pemberlakuan masa PPKM Mikro Darurat, KAI Commuter bekerja sama dengan Satgas Covid-19 akan terus melakukan pemeriksaan acak antigen kepada calon pengguna KRL setiap harinya di sejumlah stasiun.

Tes secara acak itu sebagai upaya mencegah calon penumpang yang berpotensi menularkan Covid-19 agar tidak naik KRL dan meningkatkan kewaspadaan di tengah meningkatnya kasus positif Covid-19. "KAI juga akan dibantu petugas TNI dan Polri dalam penegakan aturan pada PPKM Mikro Darurat ini," tandasnya.

KAI Commuter mengajak pihak untuk mematuhi dan mengikuti pelaksanaan PPKM Darurat. Dan KRL sebagai transportasi publik tetap hadir hanya untuk melayani kebutuhan yang sifatnya mendesak. Karena itu, ketaatan terhadap aturan bekerja dari rumah dapat mengurangi potensi kepadatan dalam perjalanan KRL serta menghindari penularan Covid-19 untuk menjaga kesehatan masyarakat khususnya para pengguna dan petugas KRL.

"Kami himbau untuk masyarakat yang masih harus keluar rumah dan menggunakan transportasi publik
untuk keperluan mendesak, hindari jam-jam puncak kesibukan. Utamakan kesehatan dan keselamatan bersama dengan selalu menjaga jarak aman," pungkasnya.

KAI Commuter berharap upaya-upaya pencegahan penyebaran virus Cocid-19 yang dilakukan ini dapat
meminimalisir penyebaran virus di transportasi publik dan menjamin kesehatan seluruh pengguna KRL
maupun para petugas di lapangan yang setiap hari melayani para pengguna KRL.

Layanan KRL Commuter Line dan KA Lokal akan mengikuti perkembangan kebijakan yang ditentukan oleh pemerintah. Perubahan operasional dan layanan KRL dan KA Lokal akan tetap disampaikan melalui website www.krl.co.id dan akun sosial media resmi perusahaan di @commuterline.

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x