Mandi Junub Setelah Imsak, Batalkah Puasa Ramadhannya?

31 Maret 2022, 18:22 WIB
Mandi junub setelah imsak atau setelah menjalani sholat subuh, membatalkan ibadah wajib puasa Ramadhan atau tidak? /Ilustrasi Pixel/

KARANGANYARNEWS – Hukum fikih mandi junub menjadi pertanyaan paling Tranding sebelum dan selama umat Islam menjalani Ibadah puasa Ramadhan.

Sejumlah kalangan mempertanyakan bolehkah mandi junub dilakukan bakda atau setelah Imsak, ada lagi yang juga bertanya bolehkan mandi besar ini dijalani setelah sholat subuh?

Jikalau mandi junub dilakukan setelah Imsah atau seusai sholat subuh, batalkah Ibadah wajib puasa Ramadhan yang dijalani. Pertanyaan itu, selalu menghantui sejumlah orang yang ingin melanjutkan ibadah puasa Ramadhan.

Baca Juga: Doa Penangkal Godaan Paling Menggiurkan Selama Puasa Ramadhan

Sebagian lagi takut puasanya tidak sah, karena dalam keadaan junub hingga setelah fajar terbit. Sebagian lainnya dalam keadaan junub, karena tertidur dan lupa tidak mandi junub sebelum fajar menyingsing.

Tak sedikit yang menganggap keadaan junub hingga pagi hari membuat mereka tak diperbolehkan meneruskan puasa Ramadhan. Sehingga, lebih memilih membatalkan puasa wajibnya, kemudian digantikan setelah bulan Ramadhan.

Berikut hukum fikih Islam, terkait mandi junub setelah waktu Imsak atau subuh selama menjalani ibadah puasa Ramadhan yang dikhawatirkan banyak orang membatalkan puasa wajibnya.

Baca Juga: SE PP Muhammadiyah; Inilah Fatwa Prokes Ramadhan Teruntuk Pimpinan Seluruh Tingkatan

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), Nu.or.id, Kamis (31/3/2022), dalam hadis riwayat Imam Muslim, dijelaskan keadaan junub hingga fajar atau setelah imsak sebenarnya boleh untuk melanjutkan puasa.

Hadis itu menyebutkan istri Nabi Muhammad SAW, Aisyah RA, pernah menyaksikan Rasulullah dalam kondisi junub di pagi hari lalu mandi untuk melanjutkan puasa.

“Nabi Muhammad SAW pernah berpagi hari dalam kondisi junub karena jimak, kemudian beliau mandi, dan terus berpuasa,” begitu bunyi hadisnya.

Baca Juga: Awal Puasa Ramadhan Beda Lagi, Inilah Penegasan Muhammadiyah

Namun, hadis tersebut bukan merupakan pembenaran bagi orang yang dengan sengaja menunda mandi junub sampai setelah imsak atau bahkan seusai sholat subuh, bukan karena alasan yang mendesak.

Pasalnya, dalam melaksanakan kebaikan terlebih menjalankan ibadah wajib puasa Ramadhan, sebaiknya dilakukan jikalau seseorang tadi sudah dalam keadaan bersih baik secara lahiriyah maupun batiniyahnya.

Sumber lainnya, Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki menjelaskan,  “Orang yang berhadas besar boleh menunda mandi junub hingga pagi hari”.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Menyambut Ramadhan 1443 H, Bisa Untuk Status Instagram dan WhatsApp

Namun demikian, menurut dia akan lebih utama jikalau menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum imsak maupun sebelum menjalankan sholat subuh. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler