Keluar dari Pakem, Wayang Pawon Lahir Kembali dengan 16 Daya Tariknya

2 Juni 2022, 20:40 WIB
Personil Wayang Pawon Reborn siap ramaikan dunia hiburan di Indonesia /Astrid Setya/

KARANGANYARNEWS - Menurut pakemnya, wayang itu dilengkapi seperangkat alat gamelan lengkap, seperti bonang, barung, rebab, saron, kendang, kempul, ketuk dan sejenisnya. 

Namun tak semua wayang digelar sesuai pakem, karena ada beberapa wayang justru tampil nyleneh dari pakem, sebut saja Wayang Pawon, yang kini mengubah konsep dan mengganti manajemen menjadi Wayang Pawon Reborn. 

Cerita yang diangkat pun beragam sarat cerita tradisional, yang diambil dari serat-serat tradisional Jawa seperti Serat Wedhatama juga Serat Kalatidha, juga yang banyak berkutat pada cerita klasik pewayangan seperti Mahabarata dan Ramayana, serta cerita kekinian, nyentrik ataupun sarat muatan pendidikan. 

Wayang yang diciptakan Agus Priyanto, melalui FF Production ini memang keluar dari pakem-pakem wayang yang berlaku, namun tetap asyik dan menghibur. 

Berikut liputan KaranganyarNews.com tentang 16 daya tarik yang dimiliki Wayang Pawon Reborn, yang belum lama ini pentas di Rahma Resto Tawangmangu. 

1. Lahir Spontan

Pawon yang berarti dapur diambil menjadi nama wayang yang lahir saat tahun pertama pandemi, yakni 20 September 2020, merupakan ide spontan, lantaran wayang jenis ini belum pernah ada.

2. Usung Perabotan Dapur

Tak semata-mata perabotan dapur diusung dalam pagelaran ini, karena yang dipakai hanya perabotan dapur yang unik, khas dan sesuai kebutuhan dalang, seperti siwur atau gayung dari bathok kelapa, entong atau sendok nasi yang terbuat dari kayu, kukusan yang terbuat dari anyaman bambu, ulek-ulek, sendok, garpu dan talenan.

3. Percantik Penampilan

Untuk mempercantik tampilan, perabotan dapur pun disulap dengan lukisan wajah lucu, serta warna-warni terutama untuk tokoh wayang dan gunungan. 

4. Fungsi Berbeda

Setiap perabotan dapur yang digunakan, memiliki fungsi berbeda-beda, seperti siwur dipoles dengan cat khusus menjadi tokoh-tokoh wayang, kukusan dilukis menjadi gunungan, ulek-ulek dipukulkan  untuk menghasilkan suara dok, dok, sendok dan garpu dipukulkan satu sama lain menghasilkan suara krecek-krecek. 

5. Musik Kekinian

Tidak ada seperangkat gamelan diusung di pentas Wayang Pawon, namun yang digunakan hanyalah satu buah keyboard, yang dimainkan musisi handal, Agus FF, yang menguasai banyak aliran musik dan aliran lagu. 

6. Angkat Tiga Genre

Dalam penampilannya, wayang ini didukung tiga genre musik yakni jawa etnik, keroncong dan jazz, yang menjadi iringan pembuka hingga penutup.

7. Sinden 

Seperti halnya wayang lainnya, pagelaran wayang pawon ini juga dilengkapi satu sinden, Ratih Limosin, dengan suara melengkingnya.  

8. Dalang Kocak dan Kekinian

Tak hanya musiknya yang kekinian, dalangnya pun dalang kekinian, kocak dan tergolong kenthir (baca : gayeng), karena Dalang Mbolo Panuroto mampu menyulap suasana menjadi sangat hidup serta membuat penonton tak ingin beranjak.

9. Pambiwara

Berbeda dengan wayang pada umumnya, kehadiran MC profesional atau pambiwara, Astrid Setya ikut ditampilkan di wayang ini, untuk prolog pembukaan, interaksi penonton serta penutup. 

10. Penyanyi

Tak hanya sinden yang ditampilkan disini, karena ada penyanyi, yang siap menghibur para penonton dengan semua genre musik dan lagu. Penyanyi ini dijalankan oleh dalang, sinden serta pambiwara.

11. Lagu Kekinian

Serba kekinian memang diusung dalam pagelaran ini, termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan dalang, sinden dan pambiwara, semuanya lagu kekinian, yang bisa disesuaikan permintaan penonton. 

12. Cerita Kekinian 

Wayang Pawon bukanlah wayang pada umumnya, karena termasuk nyleneh, wayang ini pun mengangkat cerita-cerita kekinian, bahkan bisa disesuaikan dari permintaan, sesuai kebutuhan pemberi order. 

13. Dua Tokoh Penting

Ada dua tokoh penting yang selalu mewarnai kisah Wayang Pawon, yakni Plonthang dan Bedor. Plonthang adalah tokoh utama yang merupakan gambaran sosok pemuda desa pelosok, namun gesit, cerdas, sopan, serta pekerja keras. Sedangkan Bedor adalah pemuda ngeyelan, keras kepala, lucu tetapi jujur. 

14. Edukatif dan Menghibur

Sejak dilahirkan, wayang ini sudah pentas lebih dari 10 kali, namun sejak berubah manajemen, pentas  baru digelar sekali dengan konsep berbeda, tak hanya menghibur tetapi juga memberikan edukasi. 

15. Training Media Berbeda

Pergelaran di Tawangmangu yang digelar Minggu (29/5/2022) merupakan kolaborasi Wayang Pawon Reborn dengan menggandeng trainer Team Building, Toto Kusbaroto yang melakonkan Ndoro Kakung, yang dikemas secara interaktif, lucu tapi serius antara Dalang, dan Trainer, yang menunjukkan bahwa wayang ini menjadi media dengan cara berbeda, yang tidak membosankan bagi peserta pelatihan. 

16. Sarana Promosi Lain

Konsep baru pada wayang ini bisa diterapkan di banyak kegiatan seperti  training, promosi produk, peresmian, Dies Natalis, wisuda, pelantikan, hajatan pernikahan, khitanan, halal bihalal, pertunangan dan event lain.

Meski tergolong baru, Wayang Pawon Reborn, diakui Maya Damayanti Kusbaroto, salah satu Manajemen Wayang Pawon, bahwa ke depannya sangat prospektif, apalagi ini merupakan perpaduan seni dan pendidikan, terlebih kombinasinya bisa mengikuti kebutuhan sesuai perkembangan zaman, tanpa meninggalkan unsur budaya. 

Para peraga Wayang Pawon Reborn sangat percaya diri dan yakin, kalau pergelaran yang nyleneh ini akan membawa prospek bagus di dunia hiburan serta menjadi media yang tepat untuk edukasi, training dan promosi, serta mudah diterima masyarakat. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler