Jangan Salah! Ternyata Ini Gejala yang Muncul dari Infeksi Cacar Monyet

21 Agustus 2022, 23:30 WIB
Ruam kulit menjadi salah satu gejala yang muncul pada cacar monyet /Pixabay/baeda

KARANGANYARNEWS - Kasus cacar monyet pertama di Indonesia dipastikan terkonfirmasi pada Sabtu 20 Agustus 2022, dengan pasien seorang pria asal jakarta.

Pria tersebut terinfeksi seteloah sebelumnya melakukan perjalanan dari luar negeri, yang mana ditandai dengan demam dan ruam atau lesi di kulit.

Infeksi cacar monyet sendiri disebutkan bisa terjadi lebih cepat dari yang disadari oleh si penderita.

Hal ini seperti yang dijelaskan oleh pakar penyakit menular di University of California, Davis Medical Center, Sarah Waldman, MD.

Masa inkubasi virus lebih lama dari flu atau varian COVID-19 Omicron. Bila flu atau Omicron membutuhkan rata-rata dua atau tiga hari, virus penyebab cacar monyet lebih lama dari itu.

Baca Juga: Gawat! Cacar Monyet Masuk Indonesia, Seorang Warga Jakarta jadi Pasien Pertama

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan masa inkubasi cacar monyet antara 6-13 hari dan terkadang hingga 21 hari. Tetapi data menunjukkan masa inkubasi dapat lebih pendek.

Waldman merujuk sebuah penelitian pada bulan Juli mengatakan, masa inkubasi rata-rata tujuh hari.

"Selama periode ini, seseorang yang terkena cacar monyet tidak akan tahu mereka sakit," kata Waldman seperti dikutip dari Health, Minggu.

lalu menurut pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner, MD, dijelaskan bahwa mayoritas pasien atau sekitar 60 persen akan mengalami semacam gejala pilek atau flu pada awalnya.

Selanjutnya pada beberapa kasus, pasien mengalami nyeri, merasa tidak enak badan, dan sedikit kehilangan nafsu makan.

Baca Juga: Jadi Kasus Pertama, Seorang Warga Singkawang Diduga Terinfeksi Virus Cacar Monyet

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencantumkan gejala umum lain cacar monyet seperti pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk.

Menurut Schaffner, meskipun antara satu orang dan lainnya dapat mengalami cacar monyet secara berbeda, gejala seperti flu akan hilang dalam beberapa hari. Setelahnya, mereka mungkin mulai melihat ruam atau lesi bermunculan.

Namun, CDC menyatakan, beberapa orang mungkin mendapatkan ruam atau lesi terlebih dahulu, diikuti oleh gejala lain. Sementara orang lainnya mungkin hanya mengalami ruam.

Gejala Lesi pada kulit

Selama dua sampai empat minggu setelah masa inkubasi awal, seseorang yang terinfeksi cacar monyet akan melihat lesi terbentuk pada tubuhnya.

Menurut CDC, lesi pertama terbentuk di lidah atau di mulut. Namun, tidak semua infeksi cacar monyet termasuk tahap ini.

Tahap pertama lesi cacar monyet pada tubuh disebut tahap makula. Pada tahap ini, benjolan pada tubuh baru terbentuk, memerah atau berubah warna.

Setelah itu benjolan menjadi sedikit terangkat dan ini disebut tahap papula.

Setelah lesi terangkat, akan terisi cairan bening dan menjadi seperti lepuh, yang dikenal sebagai tahap vesikular.

"Itu bukan jenis lepuh tipis yang didapatkan dari goresan di kulit atau cacar air," kata Schaffner.

Baca Juga: Temuan Virus dalam Sperma, WHO Dalami Penyebaran Cacar Monyet Lewat Hubungan Seksual

Cairan bening di dalam lesi kemudian akan berubah menjadi buram atau kekuningan yang disebut umbilikasi dan ini masuk tahap pustula.

Infeksi mulai sembuh segera setelah pustula mulai berubah menjadi koreng. Proses ini dapat memakan waktu beberapa minggu.

Tetapi pada akhirnya kulit baru yang sehat akan tumbuh di bawah tempat lepuh berada dan keropeng akan terlepas. Pada titik ini, infeksi cacar monyet sudah berakhir.

Orang-orang paling berisiko menularkan virus ketika mereka memiliki lesi, lalu melakukan kontak kulit-ke-kulit dengan orang lain, atau jika seseorang menginfeksi suatu benda lalu menularkan virus ke orang lain.***

Editor: Andi Penowo

Sumber: Health

Tags

Terkini

Terpopuler