Network
KARANGANYARNEWS - Satu lagi, film komedi situasi bakal mengocok perut netizen di tengah himpitan pandemik Covid-19 yang hingga kini belum berakir.
Kali ini, sejumlah sineis melineal Solo yang unjuk gigi. Tematik komedi situasinya, mentertawakan keterpurukan nasib kehidupan masyarakat terpinggir, sindiran konyol perjuangan cinta dan cita-cita seorang pedagang Mie Ayam.
Mie Sabendino, demikian titel film komedi situasi yang dipersiapkan tayang berseri di chanel YouTube. Disutradarai Toha Abdillah, penulis Sunaring Pangastuti dan produsernya Siti Shinta Rachmawati.
Baca Juga: Sabaya Mukti Sabaya Pati, Inilah 7 Jodoh Pinasti Weton Senin Kliwon
Film komedi berseri ini dimainkan Sejumlah komedian lintas daerah, baik dari Kota Solo, Klaten maupun dan Jogyakarta Dikomandani Eko Suryo Broto, komedian yang juga dikasting pemeran utama, Pakde Sri.
“Komedi situasi berlatar pengalaman pribadi, kebetulan orang tua saya penjual Mia Ayam berlabel Pakde Sri berlokasi dekat kelurahan Jagalan. Tepatnya di Jl. Surya Solo,” terang Eko Suryo Broto.
Dalam acara launching soundtrack film, trailer, poster dan thumbnail film Mie Sabendino, Sabtu 22 Januari 2022 di Gedung Juang, Solo, dia sebutkan juga sundtrack ini diciptakan Daru Jaya Ndarboy Genk.
Baca Juga: Aktor Cilik Film Danur, Matthew White Meninggal Dunia, Prilly Latuconsina Minta Doa
“Sebuah kebanggaan luar biasa, Saya dapat menjadi bagian dalam pembuatan soundtrack komedi berseri Mie Sabendino,” kata Daru Jaya Ndarboy Genk yang ngehid dengan lagunya ‘Mendung Tanpo Udan’, dan ‘Balungan Kere’ tadi.
Vocalis dan musisi pop Jawa ini berharap menambahkan, soundtrack film Mie Sabendino bergenre pop dangdut, dikemas dengan lirik motivatif. Dimaksud menjadi penyemangat menghadapi masa sulit, seperti saat ini.
Di tengah pandemic Covid-19 yang belum dapat diprediksikan kapan berakirnya, bahkan dalam setiap apapun masalah kehidupan menurutnya dapat dinikmati dengan makan Mie Sabendino.
Dalam acara yang sama, Eko Suryo Broto kepada awak media menambahkan, komedi berseri Mie Sabendino berkisah seorang pedagang Mie Ayam keliling, Pakde Sri tokoh utamanya.
Baca Juga: Berlatar Intrik Politik Kerajaan, Inilah Sejarah Kerajinan Tembaga Khas Cepogo
Sebagai pedagang dengan penghasilan pas-pasan, tinggal di kontrakan sempit kehidupan Pakde Sri yang sederhana beserta lingkungan sekitarnya, ditampilkan sebagai potret kehidupan kaum urban di pinggiran kota.
Pakde Sri, dikisahkan seorang bujang lapuk, bermimpi memiliki seorang istri seperti artis dangdut, berparas cantik dan bodynya padat semlohe berisi bagaikan gitar Spanyol.
Setiap ada wanita yang masuk kriteria idolanya, pun tidak luput dari incaran Pakde Sri. Dalam perjalanan mengejar cinta, dengan penghasilan pas-pasan dan pekerjaan yang kurang mentereng, dirasa sangat sulit mendapat istri idolanya.
Baca Juga: Uji Nyali di Kalimati, Spot Mancing Toman Monster Berselimut Sederet Misteri
Tak ketinggalan, kisah persaingan dengan sekian laki-laki lain dalam heroiknya Pakde Sri mengejar perempuan impiannya. Ditambah lagi, persaingan antar pedagang Mie Ayam yang kian membuatnya pusing 1001 keliling. ***
