Siang itu Arie Untung bersama anak istri dan saudara-saudara kampungnya, menyempatkan ziarah ke makam leluhurnya di tempat pemakan umum, sebelah barat Dusun Koripan.
Masih dalam suasana 'nyemedulur' penuh keakrapan. Di teras rumah kakek bersama keluarga besarnya, dia menikmati beragam kuliner ala pedesaan khas Kabupaten Klaten.
Baca Juga: Weton Selasa Legi, Inilah Aura Spiritual Pendongkrak Karir Politisimu
"Diantaranya gudeg Jogya, sambal goreng krecek (rambak kulit), ayam goreng dan lainnya. Tapi paling gue suka semenjak belia dan ngangeni hingga sekarang, ini loh trancam,” kata Arie Untung.
Sumber lain yang dihimpun KaranganyarNews.pikiran-rakyat.com menyebutkan, trancam (bukan terancam yang berarti terjepit dalam situasi bahaya) kuliner khas Kabupaten Klaten, berbahan baku aneka sayuran hijau nan segar.
Semacam urapan atau 'gudangan', namun sayurannya lebih beragam dan disajikan mentah. Sambal parutan kelapa sebagai bumbunya, juga disajikan mentah tanpa dimasak.
Beragam sayuran segarnya terdiri kacang panjang, daun kemangi, daun kenikir, ketimun, kecambah, kol, petai cina dan tempe kedelai mentah. Dipadukan sambal kelapa mentah, sebagai pengikat cita rasa khasnya.
Kuliner serba mentah bercita rasa sedap segar nan gurih ini, lebih sensasional diperuntukkan menyantap nasi hangat yang dimasak agak lemas.
Lebih enak 'endus top markatop' lagi, diberi toping suwiran daging ayam Jawa panggang atau goreng. Enak juga sebagai lauk pauk bersama jerohan ayam, jerohan sapi atau tahu tempe bacem.