Kematian anaknya membuat Kaminah stres, dan akhirnya memicu munculnya penyakit komplikasi mulai dari diabetes, ginjal, dan lainnya.
Usaha warung dan kateringnya diserahkan kepada keponakannya untuk diurus. Namun, meski uang dan kekayaan berlimpah Kaminah tidak bisa menikmatinya.
Seminggu dua kali harus cuci darah, dan salah satu kakinya terpaksa diamputasi karena penyakit gulanya sudah menyebar. Ditambah lagi, suaminya mengalami stroke dan tidak berdaya di tempat tidur.
Baca Juga: Misteri Omah Demit Bukit Patrum, Nampak Jelas Tapi Tak Tersentuh
Dalam kondisi seperti itu mereka sadar apayang mereka alami merupakan balasan dari apa yang telah mereka lakukan. Mereka yakin anaknya meninggal dunia karena tumbal pesugihan Kandang Bubrah.
Tragis! Di usia senja yang seharusnya hidup tenang, mereka justru mengalami kehampaan yang luar biasa. Anak satu-satunya meninggal, dan mereka tidak berdaya karena sakit.***