Kisah Pengikut Pesugihan Kandang Bubrah, Katanya Tidak Ada Tumbal, Ternyata...

- 19 Maret 2022, 22:13 WIB
ILustrasi pesugihan Kandang Bubrah.
ILustrasi pesugihan Kandang Bubrah. /Hermanu

Bukan hanya dari pembeli yang datang, banyak kantor swasta dan instasi pemerintah memesan katering mereka. Kaminah akhirnya tidak hanya melayani soto, tapi juga masakan lain.

Baca Juga: Menyibak Misteri Siluman Harimau Putih Penjaga Punden Boncolono Gunung Lawu

Setahun berlalu, Kaminah sudah memiliki tiga cabang warung soto dan jasa katering. Semuanya laris dan banyak digemari pelanggan.

Pada tahun pertama itu juga keluarga Kaminah sudah empat kali merenovasi rumahnya seperti syarat pesugihan. Namun, rumahnya semakin kotor dan tidak terawat.

Karena rumah terlihat kotor, tanpa sepengatahuan orang tuanya anak Kaminah satu-satunya membersihkan rumah.  Anak remaja itu mencabuti rumput dan ilalang di halaman, dan mengecat beberapa dinding.

Baca Juga: Misteri Bau Darah di Kabin Mobil Bekas

Ayah dan ibunya sempat menegur, tapi karena sudah terlanjur mau apa lagi. Karena sibuk mengurus usahanya, Kaminah pun akhirnya tidak mempedulikannya. Apalagi kehidupan keluarganya semakin membaik dan usahanya terus berkembang.

Hingga suatu hari ada kabar anak satu-satunya wayang mereka mengalami kecelakaan lalu-lintas dan meninggal dunia. Betapa sangat terpukul dan hancur hati Kaminah dan suaminya.

Mereka merasa usaha warung makan dan katering yang dirintis selama ini tidak ada artinya. Semua kekayaan yang dikumpulkan untuk anak-satu-satunya sia-sia karena anak merekameninggal dunia.

Baca Juga: Tanah dan Air Pertapaan Bancolono Menyatu di IKN, Inilah Misteri dan Historisnya

Halaman:

Editor: Ken Maesa Pamenang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah