KARANGANYARNEWS - Sebuah kawah gunung purba diduga tersimpan di bawah lapisan tanah Gunung Budeg Tulungagung, Jawa Timur.
Hal ini disampaikan oleh tim Geolog dari Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang berhasil mengidentifikasi struktur batuan dalam volume masif terkubur di bawah lapisan tanah Gunung Budeg.
Struktur batuan yang terbentuk itu akibat intrusi dari pinggir kawah gunung api purba berusia 20 juta hingga 30 juta tahun lalu.
"Anomali atau ketidaknormalan yang kami dapati berdasar hasil pemindaian secara geofisika ini berbentuk lorong ini diduga kuat merupakan batuan terobosan dari pinggiran kawah gunung api purba di Tulungagung," terang Ketua Tim Survei dari Pusat Survei Geologi Badan Geologi ESDM, Hidayat pada Rabu (23/3/2022).
Baca Juga: Tak Disangka, Celana Dalam Ternyata Bisa untuk Menemukan Korban Tenggelam
Hidayat menyampaikan hal ini saat mempresentasikan hasil pemetaan mereka di forum diskusi kelompok atau FGD di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tulungagung.
Di awal paparannya, Hidayat menyatakan bahwa pemindaian yang mereka lakukan menggunakan perangkat gradio magnetik maupun ground penetrating radar (GPR) adalah untuk memetakan sebaran objek benda di dalam tanah, menggunakan pendekatan geologi dan arkeologi.
Di Gunung Budeg misalnya, tim menemukan menemukan fakta baru bahwa anomali atau ketidaknormalan akibat susunan benda padat masif di bawah lapisan tanah gunung berbatu itu tidak vertikal atau tegak lurus sebagaimana diasumsikan sebelumnya.
"Bentuk intrusinya menyerong, ke arah tenggara. Miring mengarah ke laut tapi serong ke barat," paparnya.
Baca Juga: Pengungkapan Sabu 1,196 Ton di Pangandaran. Begini Kata Kapolri
Hidayat mengatakan, pihaknya menduga kuat citra grafis yang berhasil mereka deteksi akibat anomali gelombang suara yang dihasilkan perangkat detektor khusus itu adalah struktur batuan keras (andesit) yang terbentuk akibat pengerasan magma gunung api purba di dalam lapisan tanah.
Batuan berbentuk lorong ini diduga kuat merupakan batuan terobosan dari pinggiran kawah gunung api purba di Tulungagung.
“Ada dua hal yang membuat kita berkesimpulan seperti itu, dari literatur dan citra satelit,” katanya,
Dari citra satelit yang ditangkap, terdapat bekas kawah gunung purba di wilayah selatan Tulungagung, dengan diameter kawah yang terbentuk mencapai 2,7 kilometer. Hal itu menandakan ada gunung api raksasa di sekitarnya.
Gunung itu telah melewati masa eksplosifnya dan sekarang menyisakan jejak kawah berbentuk kaldera.
Baca Juga: Kisah Misteri: Batal Menikah, Calon Mempelai Wanita Ternyata Hantu Penunggu Sendang Keramat
Anomali terbesar terjadi di Dukuh Sendang, Dusun Kendit Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat.
Disinggung kemungkinan gunung purba ini aktif kembali, Hidayat jelaskan ada beberapa ciri jika gunung itu aktif, yaitu adanya aktifitas seismik atau kegempaan di sekitar gunung.
Gunung yang gersang di musim kemarau namun menghijau bagaikan permadani pada musim hujan ini terletak sekitar 7 km arah selatan dari pusat kota. Gunung di Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat ini sudah tidak aktif. Ketinggiannya 550 MdPL dengan dua puncak utama.
Kawasan puncaknya yang belum banyak didatangi manusia konon menyimpan kisah tali pusar Raja Airlangga dan batu petilasan pertapaan raja-raja Majapahit.