Keempat, recharge atau mengisi kembali. Artinya, air hujan langsung masuk ke dalam tanah melalui sumur-sumur resapan. Kelima, recovery atau memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan situ serta danau.
"Karena recovery atau memulihkan itu memerlukan biaya, daya, dan upaya yang cukup besar, maka prinsip pertama sampai keempat itu yang harus kita utamakan," ujar Sri.
Pada kesempatan yang sama, Sri mengapresiasi pemangku kepentingan termasuk perusahaan yang memiliki komitmen untuk mengedukasi mengenai pentingnya konservasi air, seperti yang dilakukan oleh Suntory Garuda Beverage melalui program Mizuiku.
Baca Juga: Tak Bisa Ikut Padusan di Sendang Keramat, Coba Lakukan ini
Dengan didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Departemen Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Pendidikan, Mizuiku pada Selasa meluncurkan modul pembelajaran intranet "Petualangan di Mizu Town" agar anak-anak dapat bermain dan belajar mengenai pelestarian air bersih dan lingkungan.
"HPAI kembali dipercaya oleh Suntory untuk menjadi mitra pelaksana program. Mizuiku dipersembahkan untuk gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah (PBLHS). Sehingga, Mizuiku akan lebih memperkaya program keadiwiyataan di sekolah," kata Sri.***