Risalah Nikmat Sehat dan Iman Teruntuk Ketaatan

- 27 April 2022, 15:05 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Allah juga berfirman, “Supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai perumpamaan.” (QS. Al-Mudatsir: 31) Semua ayat ini berkaitan penyakit syubhat dan keraguan.

Adapun penyakit syahwat, difirmanka Allah, “Hai istri-istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya…” (QS. Al-Ahzab: 32).

Berkenaan dengan penyakit jasmani, Allah berfirman, “Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit.” (QS. An-Nur: 61).

Baca Juga: Mudik Lebaran, Inilah 5 Rangkaian Doa Selamat Sampai Tujuan

Perhatian ulama terhadap kesehatan sedemikian besar, maka sejarah pun mencatat dokter mempunyai posisi yang dekat dengan khalifah:

ﻭﻗﺪ ﺍﺭﺗﻔﻌﺖ ﻣﻜﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺒﻴﺐ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺠﺘﻤﻊ ﺍﻹﺳﻼﻣﻲ ، ﻭﺃﺻﺒﺢ

ﺃﻗﺮﺏ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ ﻭﺍﻟﺤﺎﻛﻢ ، ﺑﻞ ﻣﻦ ﺍﻷﻃﺒﺎﺀ ﻣﻦ

ﺃﺻﺒﺤﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﻮﺯﺭﺍﺀ ﺍﻟﻤﻮﺛﻮﻕ ﺑﻬﻢ .

“Dokter memiliki kedudukan yang tinggi dalam masyarakat Islam. Mereka menjadi salah satu orang yang dekat dengan para khalifah dan hakim. Bahkan ada di antara para dokter yang menjadi menteri yang terpercaya.” (kids.islamweb.net/subjects/eshamatteb.html)

Imam Syafi’i pun berkata,

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah