Tetap Tabah dan Maafkan, Inilah Ijabah Dibalik Sakit Hatimu

- 27 April 2022, 20:10 WIB
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.
Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd. /dok pribadi/

Ngaji Bareng |.| Ustadz Drs. H. Moch Isnaeni, M.Pd.

RODA kehidupan setiap umat manusia, tak selalu di atas. Ada saja kejadian yang membuat kita kecewa, hingga berujung sakit hati. Ketika sakit hati, sungguh kita rasakan sangat merana.

Terlebih jikalau yang menyakiti hati kita orang terdekat, semakin pilu bagai tersayat sembilu rasanya. Jangankan berusaha menyembuhkan, untuk melupakan sekejap pun tak mampu hingga dendam tersipan dalam hati.

Namun demikian semoga kita selalu ingat dan teguh kukuh, tidak menjadi orang yang memberikan kesulitan kepada orang lain, termasuk kepada orang yang menyakiti hati kita.

Baca Juga: Risalah Nikmat Sehat dan Iman Teruntuk Ketaatan

Balas dendam, bukanlah solusi yang tepat. Selebihnya, kita juga mentauladani sabda Rasulullah terkait tiga golongan manusia yang doanya cepat dijabah.

“Ada tiga golongan manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doanya orang yang dizalimi”.

“Allah akan mengangkat doanya sampai di atas awan dan dibukakan pintu-pintu langit untuknya, dan Allah berfirman: ‘Demi keagungan-Ku, Aku benar-benar akan menolongmu meskipun tidak serta merta." (HR. Tirmidzi dan yang lainnya, hadits ini dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani).

Baca Juga: Mudik Lebaran, Inilah 5 Rangkaian Doa Selamat Sampai Tujuan

Jikalau hati kita disakiti, memintalah kepada Allah SWT untuk diberikan kekuatan agar bisa memaafkan, mendapatkan hikmah agar kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi, serta limpahan pahala atas kesabaran menghadapi rasa sakit hati, tanpa membalasnya.

“Allahuma ajurni fi mushibati wa akhlifli khaira minha”. Artinya: “Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya.” Karena syariat Islam tidak membenarkan membalas dendam, memaafkan adalah sifat mulia, untuk menghapus rasa sakit hati kita adalah keikhlasan.

Mengobati sakit hati, memang serasa berat nan susah. Tapi, kita harus tetap melaluinya dengan cara yang diajarkan Rasulullah, agar hati kita menjadi lapang dan memiliki keselamatan di dunia maupun akhirat.

Baca Juga: Inilah Jawabnya, Kenapa Bekerja untuk Keluarga itu Jihad Fisabillah?

Rasulullah bersabda, “Tidaklah seseorang memaafkan kedzaliman (terhadap dirinya) kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.” (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi) ***

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kamtibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah