Diduga Rasis, Aksi Brutal Remaja AS Tembaki Warga Sebabkan 10 Orang Tewas

- 15 Mei 2022, 21:45 WIB
Tersangka penembakan di Buffalo diamankan petugas
Tersangka penembakan di Buffalo diamankan petugas /Twitter/@Reuters/

KARANGANYARNEWS - Aksi pembunuhan sadis dilakukan oleh seorang pria kulit putih berusia 18 tahun di sebuah toko kelontong di lingkungan warga kulit hitam Buffalo, New York.

Dengan senjatanya, pria ini menembak 10 orang hingga tewas dan melukai tiga lainnya.

Usai melakukan aksinya, pria itu kemudian menyerahkan diri kepada pihak berwenang.

Pihak berwenang menyebut insiden itu sebagai kejahatan yang mengandung kebencian dan aksi "ekstremisme kekerasan bermotif rasial".

Baca Juga: Fakta-fakta Pembunuhan Dini Nurdiani, Jasad Korban Ditinggalkan di TKP

Disebutkan bahwa tersangka yang bersenjata senapan serbu dan tampaknya bertindak sendiri, pergi ke Buffalo dari rumahnya di daerah New York "beberapa jam perjalanan", untuk menyasar toko dalam serangan yang dia siarkan di internet.

"Sebelas dari 13 orang yang terkena tembakan adalah orang kulit hitam," kata para pejabat.

Pihak kepolisian menyebut bahwa tersangka, yang tidak disebutkan namanya bersenjata lengkap dan mengenakan perlengkapan taktis, termasuk pelindung tubuh.

Ketika berhadapan dengan petugas di ruang depan toko, tersangka itu menodongkan pistol ke lehernya sendiri.

"Petugas lantas membujuknya untuk menjatuhkan senjata dan menyerah," jelas komisaris polisi Buffalo Joseph Gramaglia dalam jumpa pers.

Baca Juga: Antisipasi Insiden, Begini Perintah Kapolres Wonogiri di Momen Long Weekend

Gramaglia mengatakan pria bersenjata itu menembak dan membunuh tiga orang di tempat parkir Tops Friendly Market, sebelum baku tembak dengan seorang mantan polisi yang bekerja sebagai penjaga keamanan toko.

Tapi tersangka itu selamat karena pelindung tubuhnya.

Penjaga itu adalah salah satu dari 10 orang yang ditembak mati dalam insiden itu, sembilan lainnya adalah pelanggan.

"Tiga karyawan lain dari toko itu, bagian dari jaringan regional, terluka tapi diperkirakan selamat," kata pihak berwenang.

Stephen Belongia, agen khusus FBI yang berdinas di kantor biro Buffalo, mengatakan serangan itu akan diselidiki baik sebagai kejahatan yang mengandung kebencian dan sebagai tindakan "ekstremisme kekerasan bermotif rasial" berdasarkan hukum federal.

Baca Juga: Lakukan Pendakian Tanpa Izin, 13 Wisatawan Dilaporkan Hilang di Gunung Changshan

"Orang ini benar-benar jahat," kata Sheriff Wilayah Erie John Garcia, suaranya bergetar karena emosi. "Itu adalah kejahatan yang bermotif kebencian rasial dari seseorang di luar komunitas kami."

Tersangka itu diperkirakan akan muncul pertama kali di pengadilan untuk menghadapi tuduhan pembunuhan pada senja, kata para pejabat.

"Ini adalah hari yang sangat menyakitkan bagi komunitas kami," kata Wali Kota Buffalo Bryon Brown kepada wartawan.

"Banyak dari kita telah keluar masuk supermarket ini berkali-kali... Kita tidak bisa membiarkan orang yang penuh kebencian ini memecah komunitas atau negara kita."

Baca Juga: Tragis..! Tabrakan Mobil Tewaskan Wakil PM Papua Nugini

Brown mengatakan dia telah menerima telepon dari Gedung Putih dan jaksa agung New York, Letitia James.

Anggota DPR AS Jerry Nadler, seorang politisi Demokrat asal New York dan ketua Komite Kehakiman DPR, mengatakan serangan itu tampaknya merupakan pekerjaan pengikut ideologi supremasi kulit putih yang mengagungkan kekerasan.

"Kita harus mengesahkan Undang-Undang Pencegahan Terorisme Domestik, tanpa menunda-nunda," tulisnya di Twitter.***

Editor: Langgeng Widodo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x