Rilis Album Perdana, Begini Makna Lagu-Lagu Karya The Bakuucakar

- 22 Juli 2022, 23:49 WIB
Para personil The Bakuucakar berfoto dengan latar belakang gambar almarhum Glen Fredlu
Para personil The Bakuucakar berfoto dengan latar belakang gambar almarhum Glen Fredlu /Instagram @thebatuucakar/

KARANGANYARNEWS - THE BAKUUCAKAR bukanlah nama baru di dunia musik Indonesia.

Band yang terdiri dari Andre Dinuth (gitar), Bonar Abraham (bass), Harry  Anggoman (keyboard), Kenna Lango (hammond), Nicky Manuputty (saksofon), Rayendra Sunito (drum), dan Rifka Rachman (vokal utama dan sequencer), ini merupakan band yang diisi musisi-musisi handal.

Mereka sudah cukup lama berada di industri musik Indonesia. Masing-masing personil pun sudah memiliki nama besar dengan rentetan perjalanan musik yang panjang.

Terbentuk sejak tahun 2008, The Bakuucakar sudah menemani setiap penampilan Glenn Fredly selama 12 tahun diatas panggung.

Baca Juga: Ternyata, Ini Asyiknya Menikmati Musik Jazz Gunung Bromo 2022

Masing-masing personil bergabung bersama Glenn di rentang waktu tahun 2007 dan 2008.

Hingga pada pertengahan 2008, Rifka Rachman menjadi personil yang terakhir bergabung dan semenjak itu, mulailah The Bakuucakar berjalan dengan formasi 7 orang personil tersebut hingga hari ini.

“Pada saat itu kita enggak kepikiran bikin band ini punya nama khusus. Nama Bakuucakar juga dibuat spontan aja, yang artinya sebenarnya cakar-cakaran atau saling cakar. Saat kita ada show di Belanda bersama Glenn Fredly, dia bilang band ini harus punya nama dan karya sendiri, trus Bung Kenna sering sebut kata ‘Bakuucakar’. Glenn bilang yaudah itu aja namanya,” ucap Rayendra Sunito soal asal mula nama The Bakuucakar.

Saling cakar sendiri maksudnya dalam bermusik atau harmoni. Di mana dalam band tersebut terdapat latar belakang musik, karakter pribadi dan generasi yang berbeda-beda.

Baca Juga: Mengintip Uniknya Museum Aceh. Pajang Ratusan Alat Musik Tradisional Nusantara

Dari perbedaan itulah lantas elemen-elemen dari masing-masing personil coba disatukan, sampai pada akhirnya bisa menemukan tujuan dalam bermusik, di mana salah satunya membuat karya terbaik.

"Kita pun memiliki karakter yang justru saling berkontribusi dalam permainan musik The Bakuucakar. Jika yang satu memberikan ide, yang lain menyempurnakan ide tersebut. Demikian juga saat bermain diatas panggung, kita saling meng-explore, sering  spontan bersahut-sahutan dengan instrumen musik yang kami mainkan,” tambah Bonar Abraham.

Berjalan bersama selama 14 tahun, kiprah band ini seakan tidak memberi sinyal tanda-tanda kelelahan dan justru semakin solid.

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x