ADIPATI QRIS untuk Melompat Lebih Jauh

3 September 2021, 19:01 WIB
Wali Kota Gibran Rakabuming Raka didampingi Ketua Kadin Gareng S Haryanto dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo membeli buah naga di sela peluncuran ADIPATI QRIS secara hybrid di Pasar Gede Solo, Kamis (3/9/2021). /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Kadin Surakarta berkolaborasi dengan Bank Indonesia Solo dan Pemerintah Kota Surakarta melaksanakan digitalisasi pembayaran secara masif, menyeluruh, dan meluas menggunakan QRIS.

ADIPATI QRIS atau Akselerasi DIgitalisasi PembAyaran TerkIni Menggunakan QRIS menjadi andalan dalam program digitalisasi pembayaran itu, yang merupakan bagian kegiatan Road to Solo Great Sale (SGS) 2021.

Kamis (3/9/2021), ADIPATI QRIS pertama digelar di pasar tradisional. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid, dengan lokasi utama di Pasar Gede itu dihadiri Wali Kota Gibran Rakabuming Raka, Ketua Kadin setempat Gareng S Haryanto, selain Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo.

Selain seremonial terkait sosialisasi penggunaan QRIS dan agenda Solo Great Sale (SGS), juga dilakukan peninjauan kesiapan pedagang pasar untuk mendukung kegiatan SGS dengan penerapan transaksi pembayaran nontunai menggunakan QRIS.

Di situ juga dilakukan peresmian secara simbolis Pojok Informasi SGS dan QRIS yang nantinya akan digunakan sebagai pusat informasi kegiatan SGS dan informasi QRIS selama rangkaian SGS 2021 yang akan digelar selama sebulan mulai 1 Oktober 2021

Kegiatan tersebut juga diikuti secara virtual oleh 44 pasar tradisional di Kota Solo, yang diwakili para lurah pasar dan paguyuban atau himpunan pedagang serta PJP QRIS yang siap untuk mendukung implementasi QRIS di pasar tradisional.

"ADIPATI QRIS utamanya akan dilakukan di tiga sektor utama terbesar target peserta SGS 2021, yaitu pasar tradisional, pasar modern, dan UMKM," kata Nugroho Joko Prastowo di sela peluncuran ADIPATI QRIS.

Menurut Joko, pembayaran menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang bersifat contactless payment dirasa paling cocok sebagai alternatif pembayaran nontunai dalam gelaran SGS 2021, yang belangsung di masa pandemi.

"Implementasi QRIS diharapkan juga dapat mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi pembayaran di Kota Surakarta yang selaras dengan upaya pemulihan ekonomi daerah dan mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional," jelasnya.

Ketua Kadin Surakarta Gareng S Haryanto mengatakan, covid-19 yang masih berlangsung saat ini berdampak luar biasa bagi dunia usaha. Namun, dalam situasi seperti ini, dunia usaha tidak boleh menyerah. Kadin sebagai payung para pelaku usaha, tetap optimis dan berupaya menggeliatkan roda perekonomian khususnya di Kota Solo.

"Penyelenggaraan SGS 2021 pada Oktober mendatang diharapkan mampu menjadi momentum untuk mempercepat recovery pemulihan ekonomi sesuai program Pemulihan Ekonomi Nasional," kata Gareng.

Ada pun SGS 2021 mengusung tema “Memanfaatkan Potensi Ekonomi Digital untuk Solo Melompat Lebih Jauh”. Sehingga dalam pelaksanaan Solo Great Sale aspek penggunaan digitalisasi ekonomi menjadi prioritas termasuk penggunaan market place dan pembayaran digital salah satunya berbasis QRIS.

SGS 2021 juga didukung dengan menggunakan aplikasi online sehingga akan mempermudah masyarakat dalam bertransaksi dan berbelanja di tenant SGS.

Editor: Langgeng Widodo

Tags

Terkini

Terpopuler