Kasus PMK Menjelang Idul Adha, Juliyatmono: Peternak Boleh Menolak Vaksinasi

2 Juli 2022, 09:05 WIB
Bupati Karanganyar, Juliyatmono dan tim dari Dispertan PP melakukan vaksinasi PMK, Jumat 01 Juli 2022 /Dok Diskominfo Karanganyar/

KARANGANYARNEWS - Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan,  peternak boleh menolak vaksinasi PMK teruntuk calon hewan korban.

Sapi dengan kriteria sehat dan siap dijadikan hewan kurban, menurutnya Juliyatmono tidak usah diikutkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini, menurutnya teruntuk mengantisipasi dampak vaksinasi PMK.

“Peternak boleh menolak vaksinasi kalau itu sapi untuk kurban. Karena waktunya sudah mendekati Idul Adha,” kata Juliyatmono ditemui awak media dalam acara Launching Vaksinasi PMK di Kelurahan Popongan, Kecamatan Karanganyar, Jumat 01 Juli 2022.

Baca Juga: Kasus PMK Jelang Idul Adha, Peternak Boyolali Temukan Ramuan Herbal Mujarab

Dijelaskan, sama halnya penyuntikan vaksinasi ke manusia, pasca pemberian vaksin juga akan berdampak pada kondisi hewan. Salah satunya, akan mengalami kondisi badan lemah pasca vaksin.

Karena itulah Bupati Karanganyar menyarankan kepada seluruh peternak di wilayahnya, tidak mengikutsertakan vaksinasi PMK sapinya yang akan dijadikan hewan korban saat Idul Adha nanti.

“Vaksin ini ikhtiar bersama untuk mengatasi wabah PMK. Mudah-mudahan tidak ada lagi sapi di Kabupaten Karanganyar kena PMK,” kata Bupati Juliyatmono berharap.

Baca Juga: Penanganan PMK Menjelang Idul Adha, Jawa Tengah Kekurangan 6 Juta Vaksin

Dalam launching vaksinasi PMK ini, Bupati Juliyatmono hadir didampingi Wakil Bupati Rober Christanto, Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo dan sejumlah pimpinan OPD Kabupaten Karanganyar.

Mereka  melihat proses penyuntikan vaksin sejumlah sapi peliharaan Kelompok Ternak Ngudi Rezeki, petugas mengenakan pakaian Hazmat lengkap saat melakukan penyuntikan vaksin PMK.

Dalam acara yang sama, Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar, Siti Maesyaroch menjelaskan kasus PMK di Kabupaten Karanganyar relatif terkendali.

Baca Juga: Karantina PMK Menjelang Idul Adha, Ganjar Pranowo: Berbasis Zona Lebih Efektif

Dari 71.000 ekor sapi di seluruh Kabupaten Karanganyar, tercatat hanya 300 ekor sapi yang terpapar PMK.

Sementara kasus kematian sapi akibat terpapar PMK, dia sebutkan hanya tercatat  lima ekor. Rinciannya, tiga ekor anak sapi atau ‘pedhet’ dan dua lainnya sapi dewasa.

“Persentasenya sangat kecil sapi yang terpapar PMK di Kabupaten Karanganyar,  jika kita lihat dari 71.000 ekor sapi di seluruh wilayah hanya 300 positif PMK,” terang dia.

Baca Juga: 97 Bangkai Kambing Sungai Serang Positif PMK, Pembuangnya dari Sumatra

Menurut Siti Maesyaroch, ratusan sapi yang terpapar PMK berangsur-angsur sembuh. Kini, dia sebutkan tinggal  sekitar 25 persen yang masih sakit.

Berbagai upaya dilakukan peternak, dimaksud untuk menjaga kondisi ternak sapinya tetap sehat. Seperti diantaranya diberikan ramuan herbal, vitamin dan lainnya.

Kepala Dispertan PP Kabupaten Karanganyar, sangat mengapresiasi langkah para peternak tersebut. “Mudah-mudahan sapi mereka sehat-sehat semuanya. Tidak ada PMK lagi,” kata dia penuh harap. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler