KARANGANYARNEWS-Hingga kini Pemkab Karanganyar masih menyimpan Keris Kyai Pamot di sebuah almari khusus dengan tirai hijau dan ditutup kain kuning gading di pendapa kabupaten.
Keris Kyai Pamot yang berusia lebih dari 104 tahun dan merupakan simbol kelahiran atau Hari Jadi Kabupaten Karanganyar itu diyakini warisan dari Kanjeng Gusti Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VIII.
Setiap tahun Pemkab Karanganyar menjamas atau mencuci Keris Kyai Pamot itu sebagai salah satu bentuk penghormatan. Penjamasan dilakukan setiap tahun dalam satu rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Karanganyar.
Seperti yang dilakukan tahun ini, Kamis malam Jumat Kliwon, 25 Agustus, di Pendapa Rumah Dinas Bupati. Dalam prosesi jamasan pusaka Keris Kyai Pamot itu, hadir bupati Karanganyar, wakil bupati, sekda dan asisten sekda, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Dalam prosesi jamasan ousaka itu, asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda, Rusmanto mengawali dengan mengambil kotak kayu berisi Keris Kyai Pamot dari dalam almari, didampingi Kepala BKDp Kurniadi Maulato dari dalam almari.
Kotak kayu itu lantas diserahkan kepada Bupati Juliyatmono untuk kemudian diberikan pada perwakilan dari Pura Mangkunegaran Solo, KRMT Lilik Priharso Tirtodiningrat. Lantas, kotak kayu berisi Keris Kyai Pamot itu diberikan kepada abdi dalem untuk dilangsungkan prosesi jamasan.
Prosesi jamasan pusaka Keris Kyai Pamot berlangsung secara sederhana dan khidmat. Keris Kyai Pamot yang dikeluarkan dari dalam kotak kayu oleh abdi dalem itu lantas dibersihkan dengan air kembang. Jamasan itu diikuti, keris keris yang lain.
Usia dibersihkan Keris Kyai Pamot itu kemudian di masukan kembali ke dalam kontak kayu dan disimpan ke almari coklat di Rumah Dinas Bupati Karanganyar.
“Kegiatan jamasan pusaka ini setahun sekali kita lakukan, setiap Sura dalam kalender Jawa," kata Bupati Karanganyar Juliyatmono, usai prosesi penjamasan pusaka Keris Kyai Pamot.