Suksesi di Mangkunegaran, Kenapa Gusti Jiwo Tidak Menerbitkat Surat Wasiat?

- 24 Oktober 2021, 18:58 WIB
KRTH Hartono Wicitrokusumo, Ketua Yayasan Tridarmo Mangkunegaran
KRTH Hartono Wicitrokusumo, Ketua Yayasan Tridarmo Mangkunegaran /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Sudah lebih dari dua bulan sejak Mangkunegara IX wafat, Pura Mangkunegaran tanpa pemimpin. Selain itu, juga belum ada orang yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas (plt) di kadipaten itu.

Padahal, keberadaan pelaksana harian (plh) atau pemimpin difinitif di Pura Mangkunegaran sangat dibutuhkan untuk menandatangani kegiatan atau program di kadipaten itu yang jumlahnya cukup banyak dan beragam serta nilainya cukup banyak.

Konon, suksesi atau penggantian pemimpin di Pura Mangkunegaran akan dirembug oleh kuluarga inti, sesudah seratus hari meninggalnya Mangkunegara IX. Namun hal itu tidak jaminan sekali jadi. Sebab tarik menarik antar kubu yang mengangkat Mangkunegara X terlihat kencang.

KRTH Hartono Wicitrokusumo, Ketua Yayasan Tridarmo Mangkunegaran mengatakan, jika ada surat wasiat, jika Gusti Pangeran Haryo (GPH) Sujiwakusuma atau Gusti Jiwo menerbitkan surat wasiat siapa yang ditunjuk menjadi Mengkunegara X, setidaknya akan membantu lancarnya suksesi di Pura Mangkunegaran.

Bukankah Gusti Jiwo itu menjadi Mangkunegara IX karena mendapat surat wasiat dari orang tuanya, Mangkunegara VIII, meski surat wasiat itu harus diteliti keasliannya oleh polisi. Itu pun baru dua tahun kemudian Gusti Jiwo ditetapkan sebagai Mangkunegara IX, sesudah dua tahun menjadi plt.

"Kita tidak tahu maksudnya, kenapa hingga beliau meninggal Gusti Jiwo tidak mengeluarkan surat wasiat untuk menunjuk sebagai pengganti. Apakah surat wasiat itu akan ditunjukan pada saat yang tepat, saya tidak tahu," kata Hartono saat ditemui di kediamannya di Karanganyar, Minggu (24/10/2021).

Mantan ketua Himpunan Keluarga Mangkunegaran (HKMN) itu menilai, ketiga tokoh yang muncul di media yang dikatakan sebagai kandidat Mangkunegara X, masing-masing mempunyai kelebihan. Apakah GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, putra pertama Sujiwakusuma dari pernikahan dengan Sukmawati Soekarnoputri, putri Presiden Soekarno.

Maupun GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, putra Mangkunegara IX dari pernikahan dengan Prisca Marina Yogi Supardi menjadi permaisuri. Atau kandidat yang belakangan muncul, yakni Kanjeng Raden Mas Haryo (KRMH) Roy Rahajasa Yamin, yang merupakan cucu Mangkunegara VIII, sekaligus cucu Mohammad Yamin, pahlawan nasional.

Meski masing-masing mempunyai kelebihan, lanjut Hartono, namun ketiganya tidak mungkin menjadi pemimpin di Pura Mangkunegaran. Karena itu, pihaknya berpendapat, perlu berbagi peran agar Pura Mangkunegara semakin kuat dalam menghadapi tantangan zaman.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah