Menengok Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru, Terekam Sejak 1818

- 6 Desember 2021, 12:12 WIB
BNPB mengungkapkan hingga Minggu, 5 Desember 2021 pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 14 orang. (Dok. Istimewa)
BNPB mengungkapkan hingga Minggu, 5 Desember 2021 pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 14 orang. (Dok. Istimewa) /

KARANGANYARNEWS – Pada Sabtu, 4 Sesember 2021 sore, Gunung Semeru berada di wilayah Provinsi Jawa Timur mengalami guguran awan panas. Material vulkanik terpantau pada pukul 15.20 WIB mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Melansir laman resmi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, bnpb.go.id, Senin, 6 Desember 2021, Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada 1818.

Catatan letusan terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi terdokumentasikan. Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi: 14 Nyawa Melayang, Bupati Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat

Saat itu letusan sampai di lereng sebelah Timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan.

Selanjutnya beberapa aktivitas vulkanik tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, 1960.

Tak berhenti sampai di sini, Gunung Semeru termasuk salah satu gunung api aktif yang melanjutkan aktivitas vulkaniknya.

Seperti pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar.

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: bnpb.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x