Seniman Reog di Karanganyar Wadul ke DPRD, Ini yang Disampaikan

- 10 April 2022, 20:52 WIB
Aksi seniman reog Ponorogo di halaman kantor DPRD Karanganyar, Minggu (10/4/2022).
Aksi seniman reog Ponorogo di halaman kantor DPRD Karanganyar, Minggu (10/4/2022). /Dokumentasi. /

KARANGANYARNEWS-Sejumlah pelaku/seniman Reog Ponorogo di Karanganyar wadul DPRD setempat, Minggu (10/4/2022). Cukup banyak pelaku/seniman Reog yang datang hingga meluber di pinggir jalan raya.

Selain menggelar berbagai aksi dan berorasi di halaman gedung DPRD Karanganyar, mereka membentangkan spanduk. Dalam kesempatan itu, para seniman Reog diterima wakil ketua DPRD Karanganyar, Anung Marwoko.

Mereka minta pemerintah daerah dan stake holder terkait memperhatikan kesenian Reog yang menjadi sandang pangan banyak orang di Karanganyar. Selain mengagendakan reog dalam pertnjukan, mereka juga minta kesenian Reog dipatenkan di Unesco.

Salah satu seniman Reog, Kharisma mengatakan, Menteri tahu kalau Reog sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dengan masyarakat dan setiap kali menjadi pelengkap even seni di suatu daerah.

"Di Karanganyar sudah tersebar ke 17 kecamatan kecuali Jaten, Colomadu, Karanganyar Kota dan Tasikmadu yang belum ada Reog," kata dia seperti dikutip dari smol.id (Promedia Group), Minggu (10/4/2022).

Hal senada dikatakan Slamet Riyadi, yang ditunjuk sebagai jurua bicara seniman Reog, saat dialog dengan wakil ketua DPRD. Dia meminta DPRD tidak sekadar peduli Reog tapi tidak mengagendakan pertunjukan Reog dalam berbagai event seni.

"Keunggulan negara lain itu karena selalu mengagendakan pertunjukan reog, selain merasa mengakui Reog sebagai bagian seni," tandasnya.

Menjawab keluhan pelaku/seniman Reog, Anung Marwoko berjanji akan memberi peluang reog mengadakan pertunjukan di halaman DPRD Karanganyar. Selain itu, bersama Dinas Dikbud, pihaknya akan mengawal ke Menko PMK mengurus kelengkap pendaftaran Reog ke Unesco sebagai intangible humanities of the world.

Reog yang dalam bahasa Melayu dinamakan barongan dan diklaim Malaysia sejak tahun 2012 itu sebenarnya sudah didaftarkan ke Unesco oleh Pemerintah RI tanggal 18 Februari lalu. Karena itu, Anung menyebut, aksi itu sebagai dorongan guna pendukung pendaftaran.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x