Digitalisasi Pelayanan BPR Melalui Platform UMKM Bangkit

- 15 Juni 2022, 14:14 WIB
Perbarindo DPD jateng menggelar pelatihan terhadap 5000 UMKM
Perbarindo DPD jateng menggelar pelatihan terhadap 5000 UMKM /Dok Pribadi/


KARANGANYARNEWS - Kegiatan Training of Trainer (Batch 5) Inkubasi dan Digitalisasi bagi 5.000 UMKM di Jawa Tengah, digelar pada Selasa 14 Juni 2022 di Karanganyar.

Ini adalah pelatihan kelima yang digelar Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DPD Jawa Tengah.

Kegiatan Training of Trainer ini bekerja sama dengan Perbarindo Komisariat Solo Raya.

Sebelumnya, DPD Perbarindo Jawa Tengah dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar kegiatan serupa di Komisariat Tegal, Pati, Semarang. Setelah itu akan digelar di Komisariat Kedu dan Banyumas.

Baca Juga: Berdayakan Petani Karanganyar dengan Program Pendampingan FO4A

Sektor UMKM memang menjadi sasaran dalam pelatihan ini, karena kebangkitan UMKM di era pasca pandemi covid-19 tidak bisa berjalan sendiri. Tetapi, tetap juga harus ada bank yang hadir di situ.

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD Perbarindo Jawa Tengah Dadi Sumarsana, saat membuka pelatihan di sebuah hotel berbintang di Kabupaten Karanganyar itu.

Dadi menjelaskan bahwa, saat pandemi covid-19, banyak UMKM kekurangan dana, kekurangan uang, sementara bank tidak pernah kekurangan uang.

Lagi pula, kata Dadi, penanganan UMKM sebelum dan sesudah pandemi juga berbeda.

Baca Juga: Tandai Peresmian UMUKA, Bupati Karanganyar Siapkan Biaya Kuliah Gratis Sampai Lulus. Begini Syaratnya

Tengok saja, pasca pandemi banyak UMKM bermunculan, pengelolanya anak-anak muda, anak milenial.

Menurut Dadi, anak muda pinginnya cepat, praktis, efisien, dan tidak mau menunggu lama.

Demikian juga saat berurusan dengan bank, anak muda itu juga pinginnya cepat, praktis dan efisien, tak mau menunggu lama. Sehingga semua itu identik dengan dunia digital.

Karena itu, kata Dadi, untuk menjaring anak-anak milenial menjadi nasabah, menjadi debitur, maka BPR/BPRS  harus menerapkan sistem digital. Kalau tidak maka akan ditinggal.

"Kehadiran platform digital UMKM Bangkit yang kita bangun, salah satu tujuannya adalah untuk membidik kalangan milenial. Tapi tentu saja, kita juga tetap harus ngopeni nasabah konvensional yang masih tradisional," kata Dadi Sumarsana.

Baca Juga: Bupati Karanganyar Dukung Renovasi Gereja dan Rekonstruksi Gedung Pelayanan Pastoral Paroki Santo Pius X

Sementara wakil ketua Perbarindo Jawa Tengah Dwiyono menjelaskan bahwa pihaknya optimis bisa mencapai targety digitalisasi UMKM.

"Di Jawa Tengah ini ada 254 BPR. Kami optimistis bisa mencapai target melakukan digitalisasi 5.000 UMKM dalam program UMKM Bangkit ini," jelasnya.

Ketua Perbarindo Komisariat Solo Raya Azis Sholeh mengatakan, kegiatan Training of Trainer di Solo yang difasilitasi LPS diikuti perwakilan 71 BPR/BPRS. Masing-masing dua orang, yaitu bagian teknologi informasi dan promosi/marketing, atau lainnya.

"Setelah pulang nanti, para peserta bisa mengajari teman-teman kantor dan para pelaku UMKM binaan BPR dalam mengoperasikan platform digital UMKM Bangkit," kata Azis.

Penasihat Pratama Pusat Diklat LPS Budi Joyo yang hadir sebagai pembicara mengatakan, LPS terpanggil untuk membangkitkan UMKM, khususnya binaan atau debitur BPR/BPRS pasca pandemi.

Baca Juga: Sehari Diresmikan, Warga Antusias Mendaftar Sebagai Mahasiswa Pertama UMUKA

Tujuannya untuk membantu pertumbuhan UMKM dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Ia mengatakan, jika UMKM binaan atau debitur BPR/BPRS bisa bangkit dan menggeliat maka pembayaran angsuran kredit ke BPR/BPRS akan lancar, dan BPR akan tambah sehat sehingga simpanan ke LPS juga akan meningkat.

"Ada banyak manfaat dari platform digital UMKM Bangkit itu. Antara lain untuk membuat laporan keuangan UMKM secara digital yang sederhana dan transparan, sarana promosi, serta sarana pembayaran nontunai seperti halnya platform pembayaran digital lainnya," kata Budi Joyo.***

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x