Network
Baca Juga: Tragis, Tabrakan dengan Bus, Pelajar Asal Baturetno Wonogiri Meregang Nyawa
"Semalam kebetulan saya belum tidur, saat anak saya menelepon dan mengabarkan kalau mengalami kecelakaan. Dia bilang 'Pak, aku kecelakaan di depan UNSA,' terus setelah itu hapenya dimatikan dan tidak bisa dihubungi," ungkap Langgeng.
"Sebagai orang tua tentu saja saya langsung berpikir yang enggak-enggak, karena hapenya sudah tidak bisa dihubungi lagi. Saya pun segera meluncur ke lokasi. Dan jantung saya serasa copot saat tiba di lokasi kejadian, ratusan orang sudah memadati jalan raya menyaksikan kecelakaan itu. Terlebih di sana terlihat sebuah truk yang terguling," lanjutnya.
Pria paruh baya inipun segera menyibak kerumunan orang untuk mencari posisi sang anak. Hatinya terkesiap saat menyisir trotoar, matanya menangkap sesosok tubuh pria bersimbah darah dan sudah tak bernyawa.
Tapi dia tahu itu bukan anaknya, karena terlihat dari postur tubuh dan pakaiannya yang berbeda. Makanya dia kembali berjalan mencari keberadaan sang anak, hingga akhirnya berhasil menemukannya sedang terduduk di tengah kerumunan warga.
"Setelah saya tanya-tanya kondisinya, langsung saya bawa ke rumah sakit. Dan syukurlah dari pemeriksaan medis dia dinyatakan tidak mengalami cedera serius. Hanya lecet-lecet di beberapa bagian kaki dan tangannya," jelas pria asli Semarang ini.
Baca Juga: Orangtua Gitaris Vega Antares Jadi Korban Kecelakaan Maut di Tol Solo-Semarang
Dari informasi yang berhasil dihimpun kecelakaan bermula saat truk ekspedisi berwarna merah yang dikemudikan oleh Yogi (24) melaju kencang dari arah timur (Karanganyar) menuju Solo.
Saat menuruni flyover Palur, sang sopir diduga tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya, hingga oleng dan menabrak pembatas jalan dan masuk ke jalur berlawanan.
Bersamaan dengan itu, dari arah berlawanan muncul sepasang suami istri yang berboncengan dengan sepeda motor bernopol AE 3180 B dan langsung dihajar karena tidak sempat menghindar.
