Pernyataan tersebut, sebagaimana dilansir KaranganyarNews.com dari buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadin Dikbud) Kabupaten Karanganyar, Yopi Eko Jati Wibowo. Selain sangat mengapresiasi, dia juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya Kepada MSI Komisariat Karanganyar atas terbitnya buku Perjanjian Giyanti ini.
Penulisan dan penerbitan buku ini, disebutkan sebagai bukti keseriusan MSI Komisariat Karanganyar dan Dikbud Kabupaten Karanganyar untuk memperkenalkan daerahnya, sebagai tempat berlangsungnya tonggak sejarah kembalinya Jawa pada kekusaan kerajaan dinasti Mataram.
Baca Juga: Antologi Puisi Melawan Pandemi, Luapan Empati Penyair Lintas Provinsi
Dia berharap dan merekomendasikan, buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’ segera dapat disebarluaskan kepada seluruh anak didik dan generasi bangsa melalui setiap perpustakaan sekolah.
“Agar generasi bangsa lebih mengenal dan mensuritauladani nilai-nilai historis Perjanjian Giyanti yang berlangsung di Dusun Kerten, Kelurahan Jantiharjo, Kecamatan dan Kabupaten Karanganyar,” terang Kadin Dikbud dalam kata sambutan yang juga termuat pada buku ‘Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’.
Sebagaimana diberitakan KaranganyarNews.com sebelumnya, Pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Karanganyar Masa Bhakti 2022-2026 dikukuhkan Bupati Karanganyar Juliyatmono, Selasa 01 November 2022.
Baca Juga: Pengurus Satupena Jateng Ditetapkan, Ini Koordinatornya di Solo Raya
Dalam pengukuhan yang dihelat di Gedung Teater Bhineka Tunggal Karanganyar, juga dilaunching buku ‘Sejarah Perjanjian Giyanti, Tonggak Sejarah Kembalinya Jawa Pada Kekuasaan Kerajaan Dinasti Mataram’.
Giyanti, menurut catatan sejarah nama padukuhan di lereng barat Gunung Lawu dan di timur sungai Bengawan Solo. Tempat bersejarah ini, sekarang masuk wilayah Dusun Kerten, Kelurahan Jantiharjo, Kecamatan dan Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.