Terkait citarasa yang disebut-sebut para pelangganya istimewa ini, pengelola resto bebek goreng Pak Slamet kepada awak media mengungkapkan, bahan utamanya menggunakan bebek apkiran, bebek yang telah tidak bertelur.
Sebelum tersaji menjadi bebek goring Pak Slamet, daging bebek direbus dibumbui bumbu rempah-rempah spesial dan khas. Setelah itu, barulah digoreng sampai bagian luarnya crunchy disajikan dengan sambal korek.
Bisnis kuliner yang menginspirasi banyak orang ini, sebenarnya juga berawal dari rintisan warung kecil, kini resto bebek goreng Pak Slamet kian berkembang dan cabangnya merambah berbagai kota besar di Pulau Jawa hingga luar Jawa.
Baca Juga: Misteri Speaker Toa di Stabelan, Pamali Dibunyikan Saat Erupsi Merapi
Diantaranya Jogyakarta, Semarang, Malang, Kediri, Surabaya, Jakarta hingga Kalimantan dan lainnya. Menurut pengelolanya, perkembangan terbaru telah membuka 34 cabang di berbagai kota se Indonesia.
Sejak awal mulai mengembangkan sayap bisnisnya di berbagai kota, H. Slamet Raharjo, perintis dan pemilik ikon bebek goring Pak Slamet yang belum lama ini meninggal dunia, memang tidak mengembangkan system franchise.
Dia lebih mengembangkan bisnis kemitraan, bahkan sebagian besar cabang bebek goreng Pak Slamet di berbagai kota tadi, dikelola oleh putra-putri mereka sendiri.
Baca Juga: Primbon Sabtu Pon, Inilah Sederet Karir Profesi Penentu Sukses Hidupmu
Kendati demikian tetap saja banyak pihak yang mendompleng kebesaran serta kepopuleran bebek goring Pak Slamet, mendirikan bisnis kuliner serupa dan mengatasnamakan milik atau cabang bebek goreng Pak Slamet.