KARANGANYARNEWS – Jangan berkonotasi tabu atau porno, tradisi Syawalan setiap usai Idul Fitri di Kota Semarang ini berbagi Kupat Jembut.
Budaya ini disebut-sebut kearifan lokal, warisan nenek moyang yang tetap dilestarikan hingga saat ini oleh warga Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sebagaimana tradisi berbagi Kupat Jembut Senin, 09 Mei 2022. Sejak pukul 06.00 puluhan anak telah berdatangan gang sempit kampung Pedurungan, masing-masing membawa kantong plastik warna warni.
Baca Juga: Bakdan Sapi; Tradisi Unik, Lebaran Teruntuk Sapi di Boyolali
Dengan sabar, puluhan bocah tersebut berbaris rapi dan berjalan perlahan menghampiri setiap rumah. Mereka, menunggu giliran mendapatkan Ketupat Jembut yang dibagikan para orang tua warga setempat.
Para bocah tadi, pun nampak suka cita menerima pembagian Kupat Jembut dan uang dari masing-masing pemilik rumah yang mereka datangi.
Dengan cekatan juga, mereka bergegas memasukan Kupat Jembut ke dalam kantong plastik yang mereka bawa.
Baca Juga: 5 Tradisi Unik Perayaan Idul Fitri di Indonesia, Bakar Gunung Api hingga Perang Ketupat
Kupat Jembut, merupakan kuliner khas warga Pedurungan yang hanya disajikan setahun sekali di awal bulan Syawal, dalam tradisi Syawalan. Tepatnya, satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri.