5 Karomah Mbah Moen yang Belum Terekspose Media, Salah Satunya Kisah Bertemu Nabi Kidir

6 September 2022, 09:05 WIB
KH Maimoen Zubair yang akrab disapa Mbah Moen /Tangkapan YouTube Riyo Fulan/Foto dok.: Tangkapan YouTube Riyo Fulana

KARANGANYARNEWS - Semasa hidupnya, KH Maimoen Zubair selain berjuang untuk kemajuan Islam, juga memberikan kontribusi besar dalam dunia perpolitikan nasional.

KH Maimoen Zubair yang lebih akrap dipanggil Mbah Moen, ulama karismatik dan tinggi pengaruhnya di Indonesia ini, juga disebut-sebut jemaahnya diberikan karomah Allah SWT, karena ketakwaannya. 

Karomah,  adalah keajaiban yang diberikan Allah Ta'ala kepada para hamba yang sangat dikekasihi-Nya, termasuk salah satunya ulama kondang Mbah Moen ini.

Baca Juga: Sederet Karomah Mbah Moen; Hentikan Hujan sampai Mobil Tanpa BBM

Berikut 5 karomah Mbah Moen yang belum terekspose media, dari bertemu Nabi Khidir sampai terima pesan Rasulullah SAW, dilansir KaranganyarNews.com dari kanal YouTube Riyo Fulana:

  1. Keajaiban Wafatnya Mbah Moen

Ada beberapa yang mengatakan, Mbah Moen mengetahui kapan dia wafat. Salah satu kisahnya, saat Mbah Moen sedang berada di salah satu hotel di Makkah.

Ada tamu yang menemui Mbah Moen dan bertanya, sampai kapan Mbah Moen menetap. Mbah Moen menjawab, sampai tanggal 5. Padahal, saat itu ritual hajinya baru akan selesai tanggal belasan.

Baca Juga: Ceramah Tausiah: Mudah Dilakukan, 4 Amalan Hari Jumat Penuai Inayah dan Karomah Tertinggi

Keajaiban lain saat di hari wafatnya, alam sekitar mengiringi kepergiannya. Awan mendung serta hujan turun saat di pagi hari, padahal saat itu musim kemarau.

  1. Dititipi Pesan Rasulullah

Melalui mimpi, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menitipkan keturunannya untuk berguru dengan Mbah Moen. Habib Zaky yang saat itu merupakan keturunan Rasulullah, diberi wejangan pamannya agar tidak memberi tahu kepada Mbah Moen kalau dirinya merupakan keturunan Rasul.

Namun di tengah malam, Mbah Moen mendatangi Habib Zaky lalu mengatakan mengapa dirinya tidak menyebutkan kalau keturunan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, karena Mbah Moen baru saja bermimpi bertemu Rasulullah dan dititipkannya keturunannya untuk berguru di pondok Mbah Moen.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi; Nama Japamantra dan Doa

  1. Hilang 7 Tahun Tongkatnya Kembali Lagi 

Seorang santri dari Pondok Pesantren Al Anwar Rembang, murid Mbah Moen tengah melaksanakan ibadah haji. Ia ingin memberikan hadiah, namun karena Mbah Moen telah memiliki banyak sorban, sang santri akhirnya memutuskan membelikan tongkat.

Awalnya santri tersebut sempat menolak tawaran pedagang di sana, karena pedagang seakan memaksa untuk membeli akhirnya dia pun membeli tadi. Di luar dugaannya, setelah sampai di tanah air dan tongkat itu diberikan kepada Mbah Moen, ternyata tongkat itu milik Mbah Moen yang hilang tujuh tahun sebelumnya.

  1. Kepekaan Mata Batin Mbah Moen

Kediaman Mbah Moen tidak pernah sepi dari orang yang sholat maupun tamu yang datang bersilahturahmi. Rumah Mbah Moen, memang sering kedatangan  tamu tanpa diundang.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi: Dan Setiap Kita Adalah Ibrahim

Ketika itu rumah Mbah Moen kedatangan tamu dari marga Bin Syaikh Abu Bakar dan Asegaf. Namun sebelum mulai berbicara, Mbah Moen langsung menghampiri tamunya tersebut lalu berkata, "Antum As-Seqof, Antum BSA (Bin Syaikh Abu Bakar)."

Tamu tersebut pun terkejut lalu bertanya, bagaimana Mbah Moen dapat mengetahuinya. Lalu Mbah Moen menjawab, "Dilihat dari matanya sudah ketahuan."

Kemudian diajak masuk ke ruangan dalam, karena kedatangan tamu istimewa dan dijamu dengan makanan.

Setelah makan, Mbah Moen memberikan dua amplop kepada habib tersebut,  dijelaskan amplop tersebut dapat digunakan untuk bekal habib serta kebutuhan lainnya. Anehnya, isi amplop tadi sama persis dengan apa yang mereka butuhkan.

Baca Juga: Ngaji Jiwa Jawi: Spiritual Reliqius Sura dalam Akulturasi Islam Kejawen

  1. Bertemu Nabi Khidir Alaihissallam

Dahulu saat sedang berada di Jawa Timur, sekira pukul 11.00 WIB Mbah Moen merasakan seperti ada yang memanggil dirinya, suara tersebut datang dari makam dekat pondok.

Di makam tersebut ternyata terdapat Nabi Khidir Alaihissallam yang berpakaian petani. Lalu Nabi Khidir berkata, "Kamu cinta kepada saya, saya juga cinta kepada kamu, dijamin Gusti Allah nantinya."

Nabi Khidir Alaihissallam mendoakan Mbah Moen lama sekali, kemudian Nabi Khidir menghilang dan Mbah Moen kembali ke pondok. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler