KARANGANYARNEWS - Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, perputaran waktu di alam semesta juga diikuti peredaran wuku.
Yang mana dalam satu kali masa edar memakan waktu 30 pekan, atau sekitar 210 hari.
Artinya bahwa wuku akan berganti tiap pekan, yang selanjutnya akan mengikuti siklus dan kembali lagi ke wuku semula setelah 210 hari.
Nama-nama wuku sendiri didasarkan pada nama-nama putra dari tokoh dari dunia pewayangan yang bernama Prabu Watugunung.
Baca Juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Memilih Keris, Agar Tidak Muncul Masalah
Diceritakan bahwa Prabu Watugunung memiliki istri bernama Sinta dan dikaruniai 28 orang anak. Sehingga bila dijumlahkan, total ada 30 nama yang mewakili nama wuku.
Nama-nama wuku itu antara lain Sinta, Landep, Wukir, Kurantil, Tolu, Gumbreg, Warigalit, Warigagung, Julungwangi, Sungsang, Galungan, Kuningan, Langkir, Mandasiya, Julungpujut, Pahang, Kuruwelut, Marakeh, Tambir, Madangkungan, Maktal, Wuye, Manahil, Prangbakat, Bala, Wugu, Wayang, Kulawu, Dukut, dan terakhir Watugunung.
Wuku juga selalu dijadikan patokan dalam menentukan karakter dan bahkan nasib hidup seseorang hingga jalan kematiannya.
Sehingga selanjutnya bisa juga ditentukan hal-hal apa saja yang memiliki kaitan dengan karakter yang dimiliki seseorang, termasuk jenis pusaka yang sesuai.