Beragam Wabah Penyakit Membayangi Sepanjang Tahun. Berikut Trik Warisan Leluhur untuk Mengatasinya

- 5 September 2022, 21:50 WIB
Ilustrasi. Jimat yang dibuat secara khusus, bisa digunakan untuk menangkal penyakit
Ilustrasi. Jimat yang dibuat secara khusus, bisa digunakan untuk menangkal penyakit /arozwadowska711/Pixabay

KARANGANYARNEWS - Dalam perhitungan pawukon, disebutkan bahwa tahun ini akan selalu dibayangi beragam wabah penyakit.

Dan hal itu tidak salah. Sebab selain pandemi Covid-19 belum benar-benar tuntas, ternyata berbagai wabah penyakit baru telah mengintai.

Selain wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak, ada pula cacar monyet yang sempat menggemparkan dunia dan kini sudah masuk Indonesia.

Yang terbaru ada lagi penyakit yang diberi nama Legionella, yang memiliki gejala mirip Covid-19, dan telah membunuh 3 warga di Argentina.

Terkat serangan berbagai wabah tersebut, metode alternatif kerap dijadikan pilihan bagi seseorang untuk memperoleh kesembuhan, saat upaya medis yang ditempuh gagal.

Cara yang umum tentulah penggunaan berbagai ramuan dari bahan tanaman obat, baik itu jamu maupun ramuan herbal yang lain.

Tak hanya penggunaan jamu ataupun obat tradiosional lain, para leluhur juga memberikan warisan metode penyembuhan yang terbilang ampuh.

Dan yang menarik, metode yang diajarkan tersebut tanpa menggunakan terapi obat-obatan atau jamu sama sekali.

Baca Juga: Gawat..! 1 Suro Jatuh pada Tumpak Mendha, Ancaman Konflik dan Wabah Penyakit akan Membayangi

Sebab cara yang dilakukan ini lebih bersifat spiritual, dan dikaitkan dengan karakter kelahiran seseorang, dalam hal ini tanggal lahir.

Cara tersebut adalah dengan membuat semacam benda dengan bentuk khusus, yang disesuaikan dengan tanggal lahir. Untuk kemudian dijadikan jimat pengusir penyakit.

Meski terkesan tidak logis, namun keyakinan yang kuat saat melakukannya kerap kali menjadi energi penyembuh tersendiri. Sehingga apa yang diharapkan benar-benar bisa terwujud.

Karena itulah, langkah-langkah ini lantas dicatat dalam kitab primbon. Agar bisa ditiru oleh generasi penerus, sebagai bagian dari upaya nguri-nguri tradisi leluhur.

Berikut adalah metode penyembuhan warisan leluhur yang berdasarkan tanggal kelahiran orang yang sakit. Yang tentunya didasarkan pada penanggalan Jawa, seperti dikutip dari Primbon Betaljemur Adammakna.

Bila seseorang dilahirkan pada tanggal 1, maka jika sakit metode penyembuhannya adalah dengan membuat penolak berupa rumput yang dibungkus, dan dibentuk mirip kuda dan dibuang ke arah selatan.

Baca Juga: Pernah Landa Indonesia, Wabah Pneumonia Misterius Mirip Covid-19 Tewaskan 3 Warga Argentina

Sedangkan bila lahir pada tanggal 2, maka bisa disembuhkan dengan membuat penolak berupa boneka kijang yang dibuat dari tepung dan dibakar.

Lalu untuk tanggal 3, jika sakit membuat boneka harimau dari bahan apa saja dan dibuang ke arah selatan.

Dan yang lahir tanggal 4, jika sakit membuat boneka berbentuk kucing dari bahan apa saja dan dibuang ke arah barat.

Untuk yang lahir tanggal 5, jika sakit bisa disembuhkan dengan membuat penolak berupa boneka berbentuk sapi dan dibuang ke arah barat, serta bersedekah daging binatang berkaki empat sambil membaca doa tolak balak.

Lalu yang tanggal 6, jika sakit membuat boneka berbentuk kerbau dan dibuang ke tengah hutan.

Tanggal 7, jika sakit membuat boneka berbentuk tikus dan dibuang ke arah utara. Selain itu perlu ditambah dengan sedekah jajan pasar yang sebelumnya telah dibacakan doa selamat.

Sedangkan tanggal 8, jika sakit bisa membuat penolak berbentuk boneka rusa yang kemudian dibuang ke arah barat.

Baca Juga: Sukses Bisnis dengan Bantuan Arwah Leluhur. Kok Bisa..?

Tanggal 9, jika sakit membuat boneka berbentuk anjing dan dibuang ke kolong tempat tidur, selanjutnya orang yang sakit itu dimandikan dengan air tawar.

Tanggal 10, jika sakit membuat penolak berupa boneka berbentuk seperti naga dan dimasukkan ke dalam air.

Dan tanggal 11, jika sakit membuat penolak berupa boneka berbentuk seperti kambing dan dibuang ke arah utara.

Untuk yang lahir pada tanggal 12, jika sakit carilah bunga pinang (mayang) yang selanjutnya harus dibuang ke tengah hutan atau kalau kesulitan bisa juga dibuang di perempatan jalan.

Sedangkan yang lahir pada tanggal 13, jika sakit membuat penolak berupa boneka berbentuk gajah yang kemudian harus dibuang ke arah selatan.

Tanggal 14, jika sakit membuat penolak berupa boneka berbentuk singa yang dibuat dari rumput. Selanjutnya boneka itu dibuang ke segala arah sembari disertai dengan bersedekah.

Tanggal 15, jika sakit membuat penolak berupa boneka berbentuk seperti ikan dan dibuang ke sungai.
 
Bagi yang lahir pada tanggal 16, jika sakit penolaknya dengan membuang lilin ke gunung.

Sedangkan yang tanggal 17, jika sakit membuat penolak berupa boneka yang dibentuk seperti burung elang dan dibuang ke hutan yang sunyi.

Tanggal 18, jika sakit membuat penolak berupa boneka berbentuk seperti babi hutan dan dibuang ke arah utara.

Baca Juga: Primbon Jawa; Waspadai, Inilah Badai Sunami Sakit Hati Weton Jumat Pon

Lalu tanggal 19, jika sakit membuat penolak berupa boneka berbentuk seperti banteng dan dibuang ke hutan sambil bersedekah.

Selanjutnya bagi yang lahir pada tanggal 20, jika sakit membuat penolak berupa boneka berbentuk seperti unta dan dibuang ke arah utara.

Kemudian tanggal 21, jika sakit penolaknya adalah dengan membuang arang ke arah selatan sambil bersedekah.

Tanggal 22, jika sakit penolaknya dengan membuang udang ke dalam rumah.

Tanggal 23, jika sakit membuat penolak berupa boneka yang diumpamakan sebagai ular laut dan dibuang ke empat penjuru mata angin sambil bersedekah.

Baca Juga: Upaya Pelestarian Alat Musik Tradisional Ginggong Khas Dayak. Ini yang Dilakukan Pemkab Bengkayang

Untuk mereka yang terlahir tanggal 24, jika sakit penolaknya adalah dengan bersedekah kepada fakir miskin. Barang yang disedekahkan adalah beras, minyak yang disertai kapur sebagai pelengkap.

Lalu yang tanggal 25, jika sakit penolaknya adalah dengan banyak bersedekah.

Kemudian yang terlahir pada tanggal 26, jika sakit membuat penolak berupa boneka yang dibentuk mirip kala yang selanjutnya dibuang ke perempatan jalan.

Tanggal 27, jika sakit membuat penolak berupa boneka berbentuk ular yang kemudian dibuang ke arah barat sambil bersedekah.

Tanggal 28, jika sakit penolaknya adalah dengan membuang padi ke sungai.

Baca Juga: Dua WNI Dieksekusi Mati Pemerintah Arab Saudi. Ini Kasusnya

Tanggal 29, jika sakit penolaknya adalah dengan membuat boneka berbentuk seperti unta yang kemudian dilemparkan ke atas.

Dan bagi mereka yang lahir tanggal 30, jika sakit penolaknya adalah memandikannya dengan air bunga setaman. Selanjutnya setelah selesai, air itu dibuang ke tengah hutan.

Dari serangkaian upaya itu, yang terpenting adalah keyakinan kuat saat melakukannya.

Karena keyakinan inilah yang akan membuat pancaran energy dari benda-benda itu, semakin kuat.

Selain itu juga diperkuat dengan sedekah. Sebab dalam berbagai ajaran agama diyakini, bahwa sedekah bisa memiliki kekuatan penolak bala.

Sehingga berbagai penyakit yang menyerang bisa berlalu. Dan mungkin salah satunya corona.***

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah