PKK Desa Jetis Wetan, Hijaukan Tanah Kas Desa dengan Sayuran Organik

20 September 2021, 22:50 WIB
Anggota kelompok tani wanita Desa Jetis Wetan, Kecamatan Pedan, memanen sayur organik hasil bududaya pertaniannya /diskominfo klaten/

KARANGANYARNEWS - Keberhasilan budidaya sayura dan buah-buahan organik kelompok PKK Desa Jetis Wetan, Kecamatan Pedan ini, sangat menginspirasi kelompok perempuan dari berbagai daerah lain.

Kelompok Wanita Tani dan PKK desa inilah yang berhasil menyulap tanah kas desa terbengkelai, dijadikan lahan subur nan hijau penuh sayuran dan buah-buahan organik, siap dipanen setiap hari.

Saparini, 43 tahun, salah satu anggota Tim Penggerak PKK Desa Jetis Wetan saat ditemui awak media menjelaskan, kegiatan tanam sayur organik ini juga melibatkan komunitas lain.

Baca Juga: Tampil Memukau, FK Metra Boyolali Tutup Gelaran Seni Tradisional Virtual

“Ada tiga kelompok yang terlibat gerakan tanam sayur organik ini. Masing-masing Kelompok Tani Wanita (KWT) Srikandi, Hatinya PKK dan Greenhouse,” terang dia.

Dengan tanaman organik, menurut Saparini selain lebih aman juga sehat dikonsumsi. Dijelaskan juga, sebelum menanam  bibit sayuran mereka mendapat pelatihan, menghadirkan narasumber dari kecamatan.

Jenis tanaman yang dibudidayakan, pun diupayakan dicarikan bibit yang mudah didapatkan. Dimaksud agar mudah dibudidayakan di mana pun. Diantaranya cabai, sawi, bayam, kangkung, pare, tomat, terong, pisang, papaya, dan alpukat.

Baca Juga: Pandemi, Transaksi Pasar Modal Meningkat

Selain itu, juga ada lahan untuk budidaya ikan lele. Empat kolam, masing-masing ditebar 100 bibit lele. Menurutnya, dikarenakan lahannya masih terbatas, hasil panenannya juga masih diperuntukkan masyarakat setempat.

“Ada juga yang sudah laku dijual, tapi harganya masih dibawah standar harga pasar. Ke depan sayur organik ini kami kemas dan diberi label, agar dapat dipasarkan ke supermarket,” Suparini menambahkan.

Terkait hasil penjualan secara ekonomi, Saparini mengatakan hasil panennya dibeli warga sekitar. Terpentign adalah membangun kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan lingkungan kososng.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Oksigen, Sragen Launching Instalasi Generator Oksigen

“Pendapatan rata-rata setiap bulan mencapai Rp 800.000, dipasarkan grup Whatshapp. Hasil penjualan ini dibagi untuk biaya operasional, pembelian bibit, dan dimasukan kas 25 %,” terangnya.

Kegiatan penanaman, pemeliharaan maupun pemanenannya dilakuan setiap pagi dan sore hari. Sistem kerjanya, menurut dia dibagi perkelompok masing-masing kelompok kerja terdiri lima orang.

Keberhasilan kelompok tani wanita dan PKK Desa Jetis Wetan ini, menarik perhatian juga banyak pihak. Dijelaskan, hampir setiap hari, ada saja kelompok mahasiswa maupun Terdapat pengunjung dari beberapa Mahasiswa maupun kelompok perempuan dari beberapa daerah sekitar.

Baca Juga: Primbon Jawa, Inilah Ruah Melimpahnya Rejeki Weton Senin Wage

“Mereka ingin mengetahui dan belajar langsung cara pembibitan, penanaman, pengelolaan maupun cara memanennya,” kata Saparini. Kelompok di desanya ini, pernah juga meraih juara 3 se Kecamatan Pedan. ***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler