Gunung Semeru Meletus Hampir Setiap Hari

3 Maret 2022, 21:09 WIB
BNPB mengungkapkan hingga Minggu, 5 Desember 2021 pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 14 orang. (Dok. Istimewa) /

KARANGANYARNEWS - Gunung Semeru meletus hampir setiap hari, dengan status gunung api tersebut pada Level III atau Siaga. 

Kondisi gunung yang terletak di Lumajang, Jawa Timur tersebut diungkapkan Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api wilayah Barat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM, Nia Khaerani.

"Erupsi terjadi setiap hari, pada Selasa (1/3) tercatat sebanyak 40 kali dan pada Rabu (2/3) tercatat sebanyak 32 kali," kata Nia Khaerani sebagaimana dilansir KaranganyarNews dari AntaraNews.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Awan Panas Semeru Meluncur Sejauh 4,5 KM

Berdasarkan laporan petugas pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur pada periode Kamis pukul 00.00-06.00 WIB, terekam letusan sebanyak 16 kali, dengan amplitudo 10-21 MM selama 55-95 detik.

Kemudian gempa embusan sebanyak dua kali, dengan amplitudo 3-6 MM selama 22-33 detik, gempa tremor harmonik sebanyak satu kali dan tektonik jauh sebanyak tiga kali.

"Secara visual Gunung Semeru terlihat jelas. Teramati letusan asap warna putih kelabu setinggi 300 - 500 meter diatas kawah," lanjut Nia.

Baca Juga: Ajaib! Rajin Salawat, Keluarga Wagiman Berikut Rumah Seisinya Lolos dari Amukan Semeru

Pada Kamis periode 06.00 - 12.00 WIB tercatat gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl atau tertinggi di Pulau Jawa itu kembali mengalami letusan sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 10-20 MM dengan lama gempa 45-125 detik, serta terekam satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 15 MM dan lama gempa 2.820 detik.

Hasil pengamatan enam jam berikutnya pada pukul 12.00-18.00 WIB juga tercatat Gunung Semeru mengalami empat kali letusan, dengan amplitudo 10-20 MM dan lama gempa 65-105 detik.

Lebih lanjut Nia menambahkan, PVMBG merekomendasikan agar warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 KM dari puncak (pusat letusan).

Baca Juga: Semeru Erupsi Lagi, Dicekam Kepanikan Relawan dan Warga Berlarian

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 KM dari puncak.

"Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 KM dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Editor: Abednago Afriadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler