Beda Awal Puasa Ramadhan 2024, Haedar Nashir: Tak Perlu Diributkan, Telebih di Medsos

6 Maret 2024, 08:05 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir: Beda awal puasa Ramadhan 2024, Tak Perlu Diriibutkan, Telebih di Medsos /Twitter @HaedarNS/

KARANGANYARNEWS – Seperti tahun-tahun sebelumnya, awal puasa Ramadhan 1445 Hijriah atau tahun 2024 ini, juga berpotensi berbeda antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Sering terjadinya ketidaksamaan keputusan atau penentuan terkait awal puasa Ramdhan dari kedua Ormas Islam terbesar di Indonesia ini, lebih dikarenakan adanya perbedaan cara mengambil dalil dan metode yang melandasari kepetusan tersebut.

Mensikapi perbedaan ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir mengimbau masyarakat agar perbedaan tanggal mulainya ibadah puasa Ramadhan 1445 Hijriah atau tahun 2024 tidak perlu menjadi keributan.

 Baca Juga: Puasa Ayyamul Bidh tanggal 27- 29 November: Catat, Inilah Keutamaannya

Haedar dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, menyebut tidak kalah pentingnya memaknai ibadah puasa Ramadhan dengan segala rangkaiannya, Idul Fitri maupun juga Zulhijah untuk melahirkan penghayatan dan pengamalan keislaman yang lebih baik.

"Jadi, kalau berbeda ya malah tak perlu ribut, terlebih di Medsos (media sosial), apalagi saling menghujat dan saling menyalahkan yang membuat malah nanti nilai ibadahnya jadi berkurang," kata Haedar sebagaimana dilansir dari Antara.

 

Dua Metode Berbeda

Haedar mengimbau dari penetapan tanggal tersebut dapat menjadikan ibadah-ibadah Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah sebagai sarana memperkaya spiritualitas dan kesalihan.

 Baca Juga: UPDATE! Jadwal Libur Awal Puasa 2024: Libur Sekolah SD SMP SMA/SMK, Siap-siap Rayakan Ramadhan!

"Memperkaya relasi hubungan sosial kita yang damai, toleran, bersatu dalam keragaman, dan tidak kalah pentingnya justru juga membawa umat dan bangsa kita semakin berkemajuan," kata dia penuh harap.

Dijelaskan, pengumuman dan maklumat tanggal ibadah tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi pada setiap tahun, sebagaimana juga berbagai organisasi Islam mengeluarkan, bahkan negara, mengeluarkan kalender.

Bikkalender Hijriah yang berisi tentu juga tanggal-tanggal, bulan dalam tahun Hijriah, yang ada irisannya dengan kegiatan-kegiatan ritual ibadah.

 Baca Juga: Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW Hari dan Tanggal Berapa? Ini Niat, Jadwal, dan Manfaat

Bisa juga memungkinkan kalender Miladiah, yang juga terkait dengan tanggal yang menyangkut kegiatan-kegiatan publik baik di tingkat suatu negara, bahkan di tingkat global.

"Jadi maklumat atau pengumuman Muhammadiyah ini maklumat yang normal terjadi dan dilakukan, karena menggunakan dua metede yang berbeda. Kami menggunakan metode hisab dengan metode khusus hisab haqqiki wujudul hilal," kata dia lagi.

Sebagaimana diberitakan KaranganyarNews.com sebelumnya, tahun 2024 ini terjadi lagi perbedaan penentuan awal puasa Ramadhan 1445 Hijriyah antara dua Ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

 

Awal Puasa Ramadhan 2024 Muhammadiyah

“Dalam memutuskan penetapan awal bulan Ramadhan, Muhammadiyah menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki,” kata Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

 Baca Juga: Inul Daratista Memasuki Ramadan 2024 Berucap Doa Ini untuk Keluarga dan Sahabat

Hal itu disampaikan Muhammad Sayuti dalam Konferensi Pers di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta terkit Maklumat Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriyah.

Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti ini, menetapkan awal Puasa Ramadan 1445 H bertepatan tanggal 11 Maret 2024.

“Semoga Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriyah ini diikuti oleh warga Muhammadiyah,” kata Muhammad Sayuti, 20 Januari 2024.

 

Awal Ramadhan 2024 Nadhlatul Ulama

Sebagaimana dilansir dari website Nu Online, Lembaga Falakiayah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) memprediksi awal bulan Ramadhan tahun 2024 Masehi bertepatan dengan tanggal 12 Maret 2024.

 Baca Juga: DRAMATIS dan MEMILUKAN: 2 Korban Tebing Longsor Meregang Nyawa Berpelukan

Prediksi ini, berdasarkan pengamatan terhadap posisi Hilal baik dari sisi tinggi maupun elongasinya. Metode yang digunakan oleh Nu sama yang digunakan Pemerintah RI, melalui Rukyatul Hilal.

Ketua Lembaga Falakiayah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) Kiai Sirril menyatakan, melalui pengamatan atau tajribah, hilal tidak mungkin dapat dirukyat pada 29 Sya’ban 1445 H atau bertepatan hari Ahad, 10 Maret 2024.

“Untuk awal Ramadhan tahun ini, dengan memperhatikan posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya secara pengalaman atau tajribah hilal tidak mungkin dirukyat pada Ahad Sore, 10 Maret,” jelas Kiai Sirril.

 Baca Juga: 14 Keluarga Mengungsi, 3 Korban Sekeluarga: Bencana Tebing Longsor di Sragen

Disebutkan ulama ahli falak tadi, Langkah Ikmal/ istikmal Sya’ban sebagaimana tertulis di almanac PBNU sudah benar, Insya Allah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024 Masehi.

Kiai Sirril juga menyatakan, LF PBNU akan melakukan rukyatul hilal atau pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 H pada Ahad 10 Maret 2024.

Pertemuan ini, akan akan digelar di 50 hingga 60 titik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Mencangkup zona Indonesia Timur, Tengah dan juga Barat.

Baca Juga: Shopee Luncurkan Garansi Tepat Waktu, Voucher Menanti Jika Barang Terlambat

Disebutkan, pelaksanaan rukyat ini juga akan dilakukan bersama pihak-pihak terkait. Baik petugas Kementerian Agama setempat, Pengadilan Agama, BMKG dan Masyarakat.***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler