Pocut Meurah Intan, Pejuang asal Aceh yang dibuang ke Blora

- 9 November 2021, 22:02 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan istrinya, Siti Atikoh, ziarah ke makam Pocut Meurah Intan di Blora, Selasa (9/11/2021).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan istrinya, Siti Atikoh, ziarah ke makam Pocut Meurah Intan di Blora, Selasa (9/11/2021). /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS- Puluhan makam berjajar rapi di bawah pohon duwet besar di tempat pemakaman umum Desa Tegal Sari, Kabupaten Blora. Satu makam terlihat berbeda karena bentuk dan batu nisannya berbeda, dengan tulisan arab mencolok.

Itulah makam Pocut Meurah Intan. Pejuang asal Aceh yang dibuang ke Blora Jawa Tengah hingga akhir hayat. Meski dikenal sebagai pejuang besar, Pocut tidak dimakamkan di taman makam pahlawan.

Dalam catatan Belanda, disadur dari wikipedia.org, Pocut Meurah Intan adalah tokoh dari Kesultanan Aceh yang paling anti terhadap Belanda. Ini di sebutkan dalam laporan colonial "Kolonial Verslag tahun 1905". Dikatakan, hingga awal 1904, satu satunya tokoh dari Kesultanan Aceh yang belum menyerah dan tetap bersikap anti terhadap Belanda adalah Pocut Meurah Intan.

Semangat yang teguh anti Belanda itulah yang kemudian diwariskannya pada putera-puteranya sehingga mereka pun ikut terlibat dalam kancah peperangan bersama-sama ibunya dan pejuang-pejuang Aceh lainnya.

Karena itulah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tergerak untuk ziarah ke makam Pocut Meurah Intan, Selasa (9/11/2021). Ganjar Pranowo datang bersama istri, Siti Atikoh, ke makam pejuang berjulukan Singa Betina itu.

Saat Ganjar datang, sejumlah orang telah ada di sana. Ada puluhan mahasiswa berbagai daerah yang tergabung dalam Persaudaraan Antar Etnis Nusantara (Perantara) dan sejumlah warga Aceh yang ada di Jateng. Rupanya mereka sejak siang berada di sana untuk melakukan kegiatan bersih makam.

Usai berdoa bersama yang dipimpin tokoh masyarakat setempat, Ganjar menaburkan bunga ke pusara. Dilanjutkan ngobrol bersama keluarga Pocut Meurah Intan, mahasiswa dan masyarakat Aceh. Kepada mereka, Ganjar menawarkan akan memperbaiki dan membangun makam agar lebih baik.

"Kalau diizinkan, kita akan perbaiki. Beliau ini pejuang hebat. Dari keluarga Kesultanan dan melawan Belanda sampai dikejar-kejar dan diasingkan ke sini," kata Ganjar Pranowo.

Semua setuju dengan usulan itu. Bahkan saat ngobrol itu, Ketua Persaudaraan Antar Etnis Nusantara, Muhammad Zulkifli menyerahkan map berwarna biru ke Ganjar. Map itu berisi usulan pemberian gelar pahlawan nasional pada Pocut Meurah Intan. Usulan itu ditandatangani Perantara bersama Ikatan Pelajar Aceh Semarang dan Ikatan Masyarakat Aceh Semarang.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x