Hadapi Peningkatan Kasus Omicron, Pemerintah Siapkan Skenario Khusus

- 21 Desember 2021, 06:15 WIB

KARANGANYARNEWS - Pemerintah terus memantau secara ketat perkembangan kasus Covid-19, terutama untuk mengantisipasi lonjakan kasus karena varian Omicron yang saat ini telah terdeteksi di sekitar 90 negara, termasuk Indonesia. Terkaitu itu, sejumlah skenario pun telah disiapkan guna menghadapi peningkatan kasus Omicron.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan hingga saat ini respons Indonesia dalam menghadapi varian Omicron masih cukup bagus.

“Terkait dengan perkembangan kasus Omicron yang terjadi di Indonesia dapat kami informasikan bahwa kasus Covid-19 masih berada pada tingkat yang rendah pascaditemukan kasus pertama Omicron di Indonesia,” jelas Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin, 20 Desember 2021 secara virtual.

Kendati kasus Covid-19 masih terkendali pada tingkat rendah, Menko Marves menegaskan pemerintah akan tetap menggunakan level PPKM sebagai basis pengetatan kegiatan masyarakat.

Baca Juga: Ini Selebgram yang Digerebek saat Berhubungan Badan di Semarang, Kronologi Lengkap & Tarifnya

Selain itu pemerintah juga mempersiapkan skenario dalam menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus akibat varian Omicron.

“Kami menggunakan threshold sepuluh kasus per juta penduduk per hari atau setara dengan 2.700 kasus per hari. Kami akan mulai melakukan pengetatan ketika kasusnya melebihi 500 dan seribu kasus per hari. Pengetatan lebih jauh akan dilakukan ketika tingkat perawatan rumah sakit dan tingkat kematian nasional maupun provinsi kembali mendekati threshold level 2,” papar Luhut Binsar Pandjaitan.

Pemerintah juga terus memonitor secara ketat pergerakan masyarakat di tempat-tempat wisata yang menunjukkan peningkatan cukup signifikan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Pemerintah terus mewaspadai hal ini dengan mendorong seluruh pemerintah daerah beserta Forkopimda setempat agar kembali mengontrol kebijakan penerapan PeduliLindungi yang saat ini penggunaan mingguannya turun di level 74 persen di kabupaten Jawa-Bali. Pemerintah daerah dan Forkopimda juga terus mendorong untuk tidak kendur melakukan tracing,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.

Selain itu pemerintah juga terus mendorong peningkatan cakupan vaksinasi, terutama di daerah yang capaian dosis pertamanya masih di bawah 50 persen. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: setkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah