Update Erupsi Merapi Terkini, Terjadi Lagi 16 Guguran Awan Panas

- 11 Maret 2022, 05:30 WIB
Guguran awan panas Gunung Merapi yang berada di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY)
Guguran awan panas Gunung Merapi yang berada di wilayah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) /Dok BPPTKG/

KARANGANYARNEWS – Gunung Merapi terus bergejolak, paska rentetan guguran awan panas Rabu hingga Kamis dini hari, terjadi lagi belasan kali guguran awan panas.

Hingga Kamis 10 Maret 2022 malam, BPPTKG mencatat  terjadi lagi 16 kali guguran awan panas. Warga beberapa wilayah lereng Gunung Merapi,  terdampak hujan abu.

“Belasan kali awan panas guguran Gunung Merapi, berjarak luncur kurang lebih 5 kilometer ke arah tenggara. Alur Kali Gendol," kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam keterangan persnya.

Baca Juga: Gunung Merapi Kian Sering Erupsi, Warga dan BPBD Intensifkan Siaga Malam

Muntahan awan panas menyebabkan hujan abu vulkanik ke sisi barat laut Gunung Merapi, radiusnya hingga 13 KM. Menurut dia, aktivitas erupsi Gunung Merapi saat ini masih tinggi, guguran terjadi rata-rata sebanyak 140 kali/ hari.

"Aktivitas vulkanik internal juga masih tinggi, ditunjukkan data seismisitas dan deformasi. Seismisitas internal (VTB dan MP) terjadi lebih 5 kali per hari, sedangkan laju deformasi EDM RB1 sebesar 3,5 mm per hari," ungkapnya.

Ditambahkan, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, pihaknya menyimpulkan jika potensi bahaya erupsi Gunung Merapi saat ini, berupa  guguran lava dan awan panas.

Baca Juga: Status Merapi Hari Ini Tetap Siaga, Berikut Area yang Masuk Potensi Bahaya

Pada sektor selatan-barat daya, menurutnya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 KM, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 KM. Sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 KM dan Sungai Gendol 5 KM.

"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 KM dari puncak," imbuhnya. BPPTKG, menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi menjadi Siaga sejak tanggal 5 November 2020.

Diperoleh keterangan juga, tanggal 04 Januari 2021 Gunung Merapi dinyatakan memasuki masa erupsi efusif. Saat ini Gunung Merapi memiliki dua kubah lava, kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas Guguran 2 Kilometer

“Berdasarkan analisis foto udara tanggal 20 Februari 2022 volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 m3 dan kubah tengah sebesar 3.228.000 m3,” terang Budi Lelono.

Sumber lainnya yang dihimpun KaranganyarNews.com dari BPBD Kabupaten Magelang menyebutkan, pasca Awan panas guguran Gunung Merapi Rabu 09 Maret 2022 malam, mengakibatkan sejumlah wilayahnya terdampak hujan abu.

Tercatat 10 desa di dua kecamatan kawasan lereng Gunung Merapi terdampak hujan abu. Disebutkan empat desa di Kecamatan Sawangan masing-masing Desa Ketep, Gentang, Jati dan Soronalan.

misteriBaca Juga: Misteri Speaker Toa di Stabelan, Pamali Dibunyikan Saat Erupsi Merapi 

Hujan abu juga melanda enam desa di Kecamatan Dukun, masing-masing Desa Paten, Sengi, Krinjing, Ngargomulyo, Keningar, dan Desa Suwukan. Hingga Kamis 10 Pebruari 2022 siang, hujan abu masih terjadi di dua kecamatan tadi. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah