Bandara Juanda Kembali Dibuka untuk PPLN Non-PMI

- 15 Maret 2022, 10:54 WIB
Bandara Juanda (Ilustrasi)
Bandara Juanda (Ilustrasi) /Instagram

KARANGANYARNEWS - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Bandara (Bandar Udara) Juanda, Surabaya, Jawa Timur kembali dibuka untuk keberangkatan dan kedatangan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) non-pekerja migran Indonesia (non-PMI), termasuk jamaah umrah.

“Segala persiapan untuk menunjang hal ini, mulai dari tempat karantina dan isolasi hingga kesiapan petugas di lapangan sudah dikoordinasikan dengan sangat baik. Beroperasinya Bandara Juanda untuk PPLN non-PMI akan berdampak positif bagi ekonomi Jawa Timur,” ujar Luhut usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Evaluasi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang dipimpin Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Senin 14 Maret 2022 melalui konferensi video.

Luhut mengatakan, pemerintah akan menerapkan penggunaan visa on arrival (sesuai kedatangan) bagi wisatawan yang datang ke Indonesia. Sebelumnya kebijakan ini hanya berlaku untuk negara-negara terbatas dan hanya berlaku di Bali.

“Pemerintah akan memperluas penerapan penggunaan visa on arrival dengan target negara-negara yang memiliki potensi wisata yang besar dan juga negara-negara G20. Selain itu, pemerintah juga menerapkan visa on arrival di beberapa bandar udara lainnya, seperti Jakarta dan Surabaya,” ujar Luhut.

Penerapan visa on arrival yang dilakukan di Bali, lanjut Luhut, mampu mendorong peningkatan wisatawan mancanegara di daerah tersebut.

“Sejak dibukanya visa on arrival tanggal 7 Maret lalu, dapat diinformasikan bahwa total kedatangan PPLN dengan visa on arrival sebanyak 449 pax dengan total PNBP sebesar Rp224 juta,” ujarnya.

Hasil evaluasi juga menunjukkan adanya kenaikan jumlah wisman di Bali pasca diberlakukannya kebijakan tanpa karantina bagi PPLN.

“Kabar baik datang dari evaluasi pelaksanaan tanpa karantina di Bali. Dalam penerapannya dalam satu minggu terakhir jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali meningkat sangat pesat namun dengan tingkat positivity rate PPLN yang rendah yakni di bawah satu persen saja,” kata Luhut sabagaimana yang dikutip KaranganyarNews dari laman resmi Sekretariat Kabinet.

Pemerintah, imbuh Luhut, akan terus memantau perkembangan dampak dari kebijakan tersebut.

Halaman:

Editor: Abednago Afriadi

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah