KARANGANYARNEWS - Tak hanya tanah dan air Gunung Lawu, Gubernur Ganjar Pranowo juga membawa dua bekal tadi dari Gunung Tidar.
Dipilihnya tanah dan air dari Gunung Tidar, karena gunung yang berada di tengah Kota Magelang ini juga masih sakral dan berselimut aura spiritual positip, sebagaimana Gunung Lawu di perbatasan Provinsi Jawa Tengah-Jawa Timur.
Sejumlah sumber yang dihimpun KaranganyarNews.com menyebutkan, setidaknya terdapat dua hal yang melatarbelakangi kentalnya aura spiritual positip yang menyelimuti Gunung Tidar.
Baca Juga: Tanah dan Air Pertapaan Bancolono Menyatu di IKN, Inilah Misteri dan Historisnya
Secara historis, disebutkan Gunung Tidar menjadi saksi sejarah keberadaan dan kehidupan Syeh Subakir, tokoh spiritual reliqius Islam yang hidup sebelum era Wali Sanga di Pulau Jawa.
Hingga kini jejak sejarahnya, kuburan yang diyakini masyarakat sebagai pusara terakir tokoh penebar Islam tadi, masih ada dan dilestarikan keberadaannya oleh masyarakat setempat.
Dikutip dari kitab ‘Babad Tanah Jawa’, Syeh Subakir disebutnya sebagai tokoh pengembara sekaliguh pendakwah yang pertama kali masuk Pulau Jawa, jauh sebelum keberadaan Wali Sanga.
Baca Juga: Spesifikasi dan Foto Penampakan Tenda yang Dipakai Presiden Jokowi Camping di IKN
Dikisahkan, di era itu Pulau Jawa belum banyak dihuni masyarakat. Sebagian besar wilayahnya masih berupa rimba belantara. Termasuk Gunung Tidar, sekarang secara administrasi masuk wilayah Kota Magelang.