“Ibu ada penyempitan di jantung, sudah dipasang stent, dan berhasil. Setelah itu kena infeksi paru. Karena faktor usia dan termasuk komorbid, Ibu dirawat intensif,” kata putri Lily, Nungki.
Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka, West Covina Blok SH 6/31, Kota Wisata Cibubur, Bogor. Jenazah akan diberangkatkan ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Selasa pukul 05.00.
Baca Juga: PBNU : Masjid harus Jadi Teladan dalam Tanggulangi Covid-19
Di pondok pesantren tersebut juga menjadi tempat peristirahatan terakhir Gus Dur dan Shalahuddin Wahid.
Dikutip dari Antara, Lahir di Jombang, 4 Maret 1948, Lily Wahid merupakan politikus PKB dan menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 mewakili Jawa Timur.
Lily Wahid mendukung muktamar PKB di Ancol tahun 2008 yang kemudian menghasilkan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB. Saat itu, Lily Wahid berseberangan dengan Gus Dur.
Baca Juga: Hari Ibu 2022: Sejarah dan Tanggal Perayaannya yang Mengharukan
Pada Pemilu 2009, Lily Wahid melenggang ke DPR. Dia kerap mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap bisa merugikan masyarakat.
Bersama politisi perempuan dari partai lain, Lily Wahid bahkan menjadi inisiator koalisi politisi perempuan di parlemen.
Saat skandal Bank Century mencuat, Lily bersama delapan anggota DPR lintas fraksi membentuk Tim Sembilan yang menggagas usulan penggunaan hak angket DPR untuk mengusut kasus pengucuran dana Rp 6,7 triliun ke Bank Century.***