Network
KARANGANYARNEWS - Ganjar Pranowo tak menyoal adanya larangan dari PDIP, dirinya tidak boleh bepergian ke luar Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah, bahkan menyebutkan larangan hanyalah isu. Menurut Ganjar Pranowo yang benar wajib koordinator bukan larangan pergi ke luar daerah.
Demikian disampaikan Gubernur Ganjar Pranowo saat menghadiri Perayaan Hari Anak Nasional 2022 di Kawasan Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu 23 Juli 2022.
Baca Juga: Roadshow Penyintas Kanker, Ini Kado Istimewa Melvina ke Ganjar Pranowo
Acara tersebut juga dihadiri Presiden Joko Widodo, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya. Ganjar menjelaskan, kebijakan dari partainya tadi bukan larangan.
“Untuk berkoordinasi saja. Karena pasti saya akan ditugaskan untuk konsentrasi mengurus Jawa Tengah,” tegasnya.
Ganjar Pranowo mengatakan, aturan tersebut harus dihormati. Dia juga sepakat harus ada koordinasi antar pengurus partai di daerah. Politisi PDIP itu kembali menegaskan, tidak ada pelarangan pada kader.
Baca Juga: Lantik 126 Kepala Sekolah, Ini Peringatan Keras Ganjar Pranowo
“Tentu kita harus menghormati aturan itu dan saya kira betul, tapi kalau dilarang enggak kok,” tuturnya.
Mantan anggota DPR RI ini juga menjelaskan, dirinya selalu meminta ijin terutama ketika dirinya harus menjalankan tugas selaku kepala daerah, untuk ke luar Jawa Tengah.
“Nggak, nggak dilarang,” tegas Ganjar Pranowo mengklarifikasai adanya isu larangan pergi ke luar Jawa Tengah oleh partai pengusungnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca Juga: Tinggi Inflasi di Jawa Tengah, Ini Langkah Strategis Gubernur Ganjar Pranowo
Sebelumnya, muncul kabar PDIP melarang Gubernur Ganjar Pranowo ke luar Jawa Tengah. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, pun telah mengklarifikasinya.
PDIP mendorong setiap kader baik yang di struktur partai, legislatif partai, maupun eksekutif partai untuk bergerak ke bawah memperkuat wilayah kerja politiknya dengan membantu rakyat dan mengejar prestasi hingga menciptakan legacy," kata dia.
Hasto Kristiyanto menjelaskan, sejak 2010 telah dibuat kebijakan pentingnya kerja sama horisontal dan vertikal antarkader partai. Kerja sama yang dimaksud yakni setiap kader belajar tentang keberhasilan satu sama lain. ***
