Beda Lagi, Ini Tanggal Idul Adha 2023 Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

- 19 Juni 2023, 17:05 WIB
Beda lagi, ini tanggal Idul Adha 2023 versi pemerintah dan Muhammadiyah. Kemenag menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. (Foto ilustrasi: Pixabay/Geralt)
Beda lagi, ini tanggal Idul Adha 2023 versi pemerintah dan Muhammadiyah. Kemenag menetapkan 1 Zulhijah 1444 Hijriyah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. (Foto ilustrasi: Pixabay/Geralt) /

KARANGANYARNEWS - Beda Lagi, Ini Tanggal Idul Adha 2023 Versi Pemerintah dan Muhammadiyan. Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. Dengan ditetapkannya awal Zulhijah ini, praktis Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Penetapan awal Zulhijjah dan Idul Adha 1444 H disampaikan Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi usai gelaran Sidang Isbat di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta, Minggu, 18 Juni 2023.

Sebelumnya, Muhammadiyah telah menetapkan Idul Adha 1444 H bertepatan 28 Juni 2024.

Menurut Muhammadiyah, awal Zulhijah 1444 H bertepatan pada Senin, 19 Juni 2023. Itu artinya, Hari Arafah atau 9 Zulhijah 1444 H jatuh pada Selasa, 27 Juni 2023.

Baca Juga: Fix! Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1444H Jatuh pada Kamis 29 Juni 2023, Ini Alasannya

Sementara 10 Zulhijah atau Idul Adha 1444 H akan jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi mengajak segenap umat muslim di Indonesia untuk senantiasa menjaga kebersamaan dan persaudaraan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1444 H.

"Perbedaan menunjukkan keragaman dan penafsiran kita terhadap ilmu falak dan metode hisab. Sidang isbat yang mulia ini dalam pandangan kami adalah merupakan kesempatan berharga bagi kita semua untuk bersama-sama mencapai kesepakatan dan memberi kepastian kepada umat Islam," kata Ashabul Kahfi, saat konferensi pers usai gelaran sidang isbat.

"Tugas berat menghadapkan kita pada perlunya memerhatikan perbedaan pendapat yang ada sambil tetap memegang teguh semangat persatuan dan persaudaraan dalam agama," sambungnya, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama RI, kemenag.go.id.

Baca Juga: Fitur Baru di Instagram Notes Bisa Share Lagu, Cocok buat Kodein Gebetan

Gelaran konferensi pers dihadiri Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, wakil ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, dan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nazaruddin Umar.

Ashabul Kahfi meyakini dalam sidang isbat ini seluruh pandangan dan pendapat telah dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh berdasarkan prinsip keilmuan dan keahlian.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk mengedepankan sikap toleransi, saling menghormati, dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah.

"Perbedaan penghitungan dan penetapan 1 Zulhijah 1444 H ini tidak boleh memecah belah umat. Semua pihak diharapkan tidak terprovokasi dengan perbedaan yang disampaikan di media sosial," harap Ashabul Kahfi.

Baca Juga: Lagu Aldi Taher buat Messi Diunggah FIFA, Komentar Kocak Netizen Bikin Ngakak

"Jika ada hal yang ingin diketahui dan disampaikan silakan tanyakan langsung ke sumber utama, bisa ke Kementerian Agama, MUI, NU, Muhammadiyah, Persis, dan ormas Islam lainnya," tegas politisi Partai Amanat Nasional.

Kepada para ASN Ashabul Kahfi meminta untuk bekerja profesional dan tidak perlu mengeluarkan pendapat yang nantinya malah menimbulkan perbedaan.

Sebagai pimpinan Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi mendorong agar Kemenag senantiasa mengajak semua pihak, organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam dan pihak terkait untuk terus berdialog dan berdiskusi secara terbuka guna mencapai pemahaman bersama.

"Kita perlu saling mendengarkan, saling menghargai dan mencari titik temu untuk menjadi dasar di masa-masa mendatang. Kami percaya keputusan yang diambil pada sidang isbat ini akan mencerminkan semangat kebersamaan dan persaudaraan umat Islam di Indonesia," harapnya.

Baca Juga: Viral Siswa SD Muhammadiyah 4 Surabaya Study Tour ke Jepang, Auto Bikin Iri

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Abdullah Jaidi mengharapkan pemufakatan dalam penentuan hasil Sidang Isbat 1 Zulhijah 1444 H ini tidak memicu pertikaian di antara umat Islam yang berujung dengan saling menghujat dan menafikan satu dengan lainnya serta saling merasa benar.

"Mudah-mudahan perbedaan 1 Zulhijjah 1444 H ini bisa tersingkir oleh kepahaman-kepahaman kita akan qurban dan kesolehan sosial," ujarnya. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah