Profil dan Prestasi Leani Ratri Oktila, Peraih 3 Medali Paralimpiade Tokyo 2020

- 7 September 2021, 00:04 WIB
Tiga medali Paralimpiade Tokyo 2020 disumbangkan atlet para bulutangkis Leani Ratri Oktila. (Foto: Dok/npcindonesia)
Tiga medali Paralimpiade Tokyo 2020 disumbangkan atlet para bulutangkis Leani Ratri Oktila. (Foto: Dok/npcindonesia) /

KARANGANYARNEWS - Kontingen Tim Nasional Indonesia berhasil meraih prestasi gemilang di ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Hal ini terbukti dari perolehan medali dengan total sembilan medali, di antaranya dua medali emas, tiga perak, dan empat perunggu.

Tiga medali di antaranya disumbangkan atlet para bulutangkis, Leani Ratri Oktila.

Medali perak diraihnya di cabang badminton nomor tunggal putri nomor SL4.

Baca Juga: Polda Aceh Usut Dugaan Korupsi Hibah Corona Rp15 Miliar ke 150 OKP

Sementara dua medali emas masing-masing diraihnya dalam nomor ganda putri saat berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah dan nomor ganda campuran saat berpasangan dengan Hary Susanto.

Dengan raihan ini, wanita berusia 30 tahun tak hanya menjadi atlet para badminton terbaik Indonesia, namun juga menjadi yang terbaik di dunia dalam kategori tunggal putri SL4.

Di ajang Paralimpiade Tokyo 2020, Leani merupakan pemegang ranking nomor satu dunia di tiga nomor (WS, WD, XD).

Ia merupakan satu-satunya atlet Indonesia dan kali pertama meraih emas dengan dua medali sekaligus, plus satu perak.

Berkat peran besar Leani Ratri Oktila, kini Indonesia berada di posisi 43 klasemen torehan medali, naik dari peringkat 76 pada Paralimpiade 2016.

"Ini Paralimpiade pertama kali saya. Saya selalu ingin menunjukkan penampilan yang terbaik dan maksimal untuk Indonesia," kata Leani Ratri Oktila, dikutip dari laman resmi Olimpiade.

Profil Leani Ratri Oktila

Melansir laman resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, kemenpora.go.id, Senin, 6 September 2021, Leani Ratri Oktila lahir di Dusun Karya Nyata, Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Riau pada 6 Mei 1991.

Ia mengalami kecelakaan sepeda motor pada 2011 yang merusak kaki kiri, menyebabkan kaki kirinya menjadi 7 cm lebih pendek dari kaki kanannya.

Leani Ratri Oktila mengenal bulutangkis sejak masih berumur tujuh tahun dengan dibimbing langsung orangtuanya.

Baca Juga: Cegah Kerumunan Malam Hari, Polda Metro Jaya Berlakukan Crowd Free Night

Bakatnya menonjol sehingga mampu mencatatkan prestasi sejak usia muda, termasuk mewakili provinsinya dalam ajang nasional.

Awalnya ia berlaga sebagai atlet normal, namun pada 2011 saat berusia 21 tahun, Ratri mengalami kecelakaan hingga menyebabkan patah kaki dan tangan kirinya.

Kendati demikian, kondisi itu tak menghalanginya untuk terus menekuni bulutangkis.

Leani Ratri Oktila mulai bergabung dengan Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC) pada 2013.

Bersama Timnas Paralimpiade, Ratri semakin terpacu untuk berprestasi, meski mempunyai keterbatasan.

Saat ini, dia tengah melanjutkan studi untuk gelar master dalam bahasa Indonesia di Universitas Veteran Bangun Nusantara, Sukoharjo.

Prestasi Leani Ratri Oktila

Berkat kerja kerasnya, Leani Ratri Oktila dianugerahi gelar atlet para badminton putri terbaik dari Federasi Badminton Dunia (BWF) dua tahun berturut-turut 2018-2019.

Gelar pertamanya dari para-badminton dicatatkan saat Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2012 di Riau, provinsi kelahirannya.

Saat itu Ratri meraih masing-masing satu medali emas dan perak.

Baca Juga: Rp14 Miliar Tunggakan Honor Penyuluh Agama Katolik Non-PNS Siap Dicairkan

Daftar lengkap prestasi Leani Ratri Oktila: Kejuaraan Dunia BWF (emas ganda campuran di Korea 2017, emas tunggal putri di Swiss, 2019 dan emas ganda campuran di Swiss 2019).

Asian Games (emas emas ganda campuran di Asian Paragames di Incheon 2014, emas ganda putri Asian Paragames di Jakarta 2018, emas ganda campuran Asian Paragames di Jakarta 2018).ASEAN Paragames (emas di nomor tunggal putri di Singapura 2015, emas ganda putri di Singapura 2015, emas ganda putri di Kuala Lumpur 2017, emas ganda campuran di Kuala Lumpur 2017).

Gelar lain di turnamen internasional meraih 7 emas, dua perak di Indonesia Para-Badminton International 2014-2016), 5 emas di Thailand Para-Badminton International 2017-2018, dan 3 emas dan satu perak Australia Para-Badminton International 2018, 5 emas dan 3 perak Dubai Para-Badminton International 2019, 6 emas di Canada Para-Badminton International 2019, dan 2 emas dan 1 perak di Brazil Para-Badminton International 2020. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: kemenpora.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah