Waspada Gelombang Tinggi hingga 6 Meter Terjadi di Laut Selatan, Catur Prasetya Belum Ditemukan

16 Agustus 2022, 12:07 WIB
Ilustrasi ombak /Pixabay

KARANGANYARNEWS - Tinggi gelombang di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berpotensi mengalami peningkatan, yakni antara 4-6 meter. Begitulah prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Peningkatan tingginya gelombang di laut selatan tersebut diperkirakan terjadi pada Senin hingga Selasa, 15-16 Agustus 2022. 

"Peningkatan tinggi gelombang terjadi karena faktor angin yang umumnya bertiup dari arah timur laut hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 2-20 knot," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Senin malam.

Baca Juga: Siswa SMK Ibu Kartini Semarang Hilang Terseret Ombak, Begini Kronologinya

Menurut dia, angin yang bertiup dengan kecepatan tinggi dan cenderung searah berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga tanggal 16 Agustus 2022 dan akan diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut.

Dalam hal ini, wilayah yang berpotensi terjadi gelombang tinggi (2,5-4 meter) meliputi perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, dan perairan selatan Cilacap.

Baca Juga: Detik-detik Lengkap Dua Wisatawan Pantai Drini asal Sukoharjo Terseret Ombak saat Swafoto

Sementara gelombang sangat tinggi (4-6 meter) berpotensi terjadi di perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta serta Samudra Hindia selatan Jabar dan Samudra Hindia selatan Jateng.

"Kondisi tersebut diprakirakan masih akan berlangsung hingga tanggal 17 Agustus 2022. Kami akan terus memantau perkembangan kondisi gelombang laut tersebut," kata Teguh.

Kendati demikian, masyarakat khususnya nelayan berperahu kecil maupun wisatawan yang mengunjungi pantai diimbau agar mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi hingga sangat tinggi di wilayah-wilayah tersebut, demikian Teguh Wardoyo.

Baca Juga: 10 Orang Tewas Terseret Ombak Saat Ritual di Pantai Payangan, Begini Kronologi Lengkap dan Daftar Korban

Tingginya gelombang laut selatan atau Samudera Hindia tersebut pada Senin kemarin telah menyeret dua wisatawan asal Semarang di kawasan Pantai Parangkusumo, Bantul DIY. Satu orang berhasil ditemukan selamat sedang satunya lagi, Catur Prasetya saat ini masih dalam pencarian.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Yogyakarta membentuk tiga tim pada pencarian hari kedua terhadap Catur Prasetya seorang korban yang terseret ombak di Pantai Parangkusumo, Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Hari kedua, pencarian korban dilanjutkan oleh Tim SAR Gabungan, untuk pencarian hari ini dibagi menjadi tiga SRU (search and rescue unit)," ujar Riswandi dalam keterangan tertulis Humas Basarnas di Yogyakarta, Selasa.

Baca Juga: 24 Peserta Meditasi Tergulung Ombak Pantai Payangan, Ini Kronologi, Daftar Korban Meninggal dan Selamat

Menurut dia, sebelum melakukan operasi pencarian hari kedua, dilakukan koordinasi dan pembagian wilayah SRU di Posko SAR Gabungan yang berlokasi di Pos SAR Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Parangtritis Bantul.

Dia menjelaskan, untuk SRU satu melaksanakan penyisiran dengan perahu jukung SAR Satlinmas Parangtritis dengan radius 1 NM (Nautical Mile), kemudian SRU dua melakukan penyisiran menggunakan Jetsky SAR dengan radius 1NM (Nautical Mile).***

Editor: Abednego Afriadi

Tags

Terkini

Terpopuler