KARANGANYARNEWS - Narasi pentingnya moderasi beragama, lebih efektif jikalau disampaikan melalui puisi bukan hanya dalam ceramah dan khotbah.
Demikian disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah, Taslim Syahlan seusai rapat kecil FKUB dengan Satupena Jawa Tengah di Kedai Kami Ngaliyan Semarang, Jumat, 05 Agustus 2022.
“Tentu saja puisi itu bukan sekadar kata-kata indah. Namun, ia harus komunikatif, sehingga pesan tentang narasi beragama yang bisa dipahami pembaca,” kata Taslim Syahlan menambahkan.
Baca Juga: Satupena Luncurkan Buku Sejarawan Salatiga, Ini Rangkaian Acaranya
Taslim Syahlan menambahkan, FKUB sangat mengapresiasi sekaligus gembiradapat bekerja sama dengan Satupena Jawa Tengah, untuk menerbitkan antologi puisi tentang moderasi beragama.
“Kami memang berupaya melakukan kerja sama dan sinergi dengan berbagai lembaga dan komunitas, untuk memasyarakatkan konsep serta narasi moderasi beragama,” tandasnya.
Dalam acara yang sama Ketua Umum Satupena Jawa Tengah, Gunoto Saparie menjelaskan Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena dan FKUB Provinsi Jawa Tengah, awal Oktober 2022 akan menerbitkan buku ‘Moderasi Beragama dalam Puisi’.
Baca Juga: Terinspirasi Keberhasilan Pembentukan PKUB, FKUB Lampung Selatan Kunjungi FKUB Klaten
Buku tersebut, menurut Gonoto Saparie yang juga Ketua Dewan Kesenian Jawa Tengah, akan memuat antologi puisi para penulis Indonesia yang bertemakan moderasi beragama.
“Sebenarnya ide penerbitan buku antologi puisi ini mulai muncul saat halal bihalal dengan Ketua FKUB Jawa Tengah, beberapa bulan lalu,” terang Ketua Umum Satupena Jawa Tengah.
Sementara Sekretaris Umum Satupena Jawa Tengah, Mohammad Agung Ridlo menambahkan, moderasi beragama sangat urgen dewasa ini, ketika muncul aliran-aliran ekstrim, baik kanan maupun kiri.
Satupena
Baca Juga: Selamat Jalan Hadi Supeno: Satupena Jateng Kehilang Wartawan, Birokrat dan Pegiat Literasi
Dengan moderasi beragama kita mengambil posisi di tengah-tengah, bersikap toleran dengan berbagai aliran atau isme yang ada, tidak mengklaim diri paling benar.
“Antologi puisi ini nanti tidak hanya memuat karya para anggota Satupena Jawa Tengah, namun juga akan memuat karya para penulis non-anggota Satupena, bahkan bisa saja dari luar Provinsi. Kriteria dan ketentuan teknisnya, akan diumumkan dalam waktu dekat,” kata dia. ***