Dibalik Kemeriahan Karnaval Merdeka Belajar 2023 Jogja, Inilah Makna Filosofinya

- 1 Juni 2023, 18:35 WIB
Meriah, 500 peserta ikuti Karnaval Merdeka Belajar (KMB) Jogja 2023 di Titik 0 Km Jogja
Meriah, 500 peserta ikuti Karnaval Merdeka Belajar (KMB) Jogja 2023 di Titik 0 Km Jogja /Foto: Dok. Irnie/

KARANGANYARNEWS - Semangat dan semaraknya Karnaval Merdeka Belajar di Jogja, menginspirasi dan memantik seluruh masyarakat untuk mengembangkan kemerdekaan belajar yang bermuara pada kreativitas cipta karya. Demikian Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam acara Karnaval Merdeka Belajar (KMB).

 

Acara ini dimulai dari Museum Benteng Vrederburg Jogja, salah satu cagar budaya yang dikelola Kemendikbudristek. Karnaval yang digelar Minggu 28 Mei 2023 malam, berjalan berarakan mengarah ke Titik 0 Km Kota Jogja.

Sebagaimana diketahui, Titik 0 Km Kota Jogja merupakan, silang budaya Nusantara dan lahirnya kota pendidikan pertama Indonesia. Tak kurang 500 peserta berasal dari pelajar, masyarakat, dan pelaku seni budaya mengikuti kegiatan ini.

 Baca Juga: Rasanya Top Markotop, Ini 5 Kuliner Legendaris di Jogja Paling Laris Manis, Gurihnya Nagih

Ratusan peserta yang mengikuti Karnaval Merdeka Belajar (KMB), berasal dari sanggar maupun asrama mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Indonesia Belajar.

Dengan memadukan kreativitas seni, tari, didukung penataan cahaya, desain teknologi, musikalitas dan didukung koreografer muda dari  Jogja menjadikan Karnaval Merdeka Belajar sebagai ajang budaya yang berpadu dalam kemeriahan.

Dampak Sosial Signifikan

 

Karnaval Merdeka Belajar digagas mengusung filosofi trilogi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, “Handaya Karsa Hambangun Tuladha” yang bermakna momentum kebersamaan di ruang publik.

 Baca Juga: 5 Air Terjun di Gunungkidul, Wisata Air Memukau di Ujung Selatan Jogja

"Keteladanan filosofi Ki Hadjar Dewantara menginspirasi generasi selanjutnya guna memperkokoh barisan manusia berkualitas di masa mendatang," kata Nadiem Anwar Makarim di Titik 0 Km Jogja.

Dalam acara yang sama, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek Hilmar Farid mengemukakan, kreativitas budaya dirasakan mempunyai andil terhadap terwujudnya Merdeka Belajar yang diinisiasi pemerintah saat ini.

Hilmar menjabarkan dari budaya akan lahir bakat, minat, dan potensi dari setiap orang yang hal tersebut berkaitan dengan sasaran Merdeka Belajar.  Kegiatan  KMB, menurutnya memiliki dampak sosial yang signifikan bagi masyarakat.

 Baca Juga: 5 Wisata Glamping di Jogja, Kemah Seru di Tengah Hutan Pinus

Pertama, dapat merekatkan hubungan antarmasyarakat, memupuk rasa kebersamaan dan saling memiliki lewat nilai-nilai kerja sama dan gotong royong. Kedua, menjadi ajang bagi siswa, seniman, dan ketiga artis lokal untuk menampilkan bakat dan potensi seluruh eleman masyarakat.

Ajang Kesenian di Ruang Publik

 

Diperoleh keterangan, salah satu seniman yang terlibat dalam karnaval ini adalah Ignatia Nilu. Ignatia yang  berprofesi sebagai penata artistik menilai, seniman harus memiliki kesadaran bahwa berkarya dalam pendidikan bakal berdampak baik untuk publik.

“Karnaval Merdeka Belajar 2023 ini adalah sebuah refleksi, sebab di luar juga banyak seniman yang mendedikasikan karyanya untuk edukasi publik,” kata Ignatia.

 Baca Juga: 5 Rental Motor di Jogja, Dekat Malioboro, Murah,  Aman dan Tidak Pakai Ribet

Heri Dono, seniman Yogyakarta yang juga mengambil andil sebagai seniman perupa dalam KMB ini menyebutkan, setiap ajang di ruang publik yang menampilkan berbagai karya seni, memberi arti seniman juga harus ‘jemput bola’, turun ke lapangan dan masuk ke ruang publik.

KMB 2023, adalah salah satu ajang kesenian di ruang publik. Seniman sebagai katalisator, sepak terjangnya harus juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat ikut tergerak melakukan kebaikan dan perubahan bagi dunia pendidikan.

“Bukan hanya masyarakat yang didorong untuk masuk galeri, tetapi seniman sebaiknya turun ke lapangan untuk memberikan diskursus kepada masyarakat. Sebab seni tanpa adanya masyarakat sama saja tiada berarti,” kata Heri.

Bergerak, Serempak dan Semarak

 

Dalam KMB 2023 ini terbagi menjadi 3 bagian masing-masing Indonesia Bergerak, Indonesia Serempak, dan Indonesia Semarak. Untuk barisan Indonesia Bergerak, rombongan mengawali pergerakan dari Museum Benteng Vredenburg menuju ruas Jalan Marga Mulya (Malioboro Selatan).

 Baca Juga: 5 Waterpark di Jogja Bikin Betah, Pinginnya Basah Terus

Barisan ini menyuguhkan tampilan yang mengambil inspirasi 24 episode Merdeka Belajar yang dikemas dalam nuansa seni kerakyatan. Barisan kedua Indonesia Serempak, menghadirkan pertunjukkan di ruas Jalan Marga Mulya (Malioboro Selatan).

Rombongan ini menari serempak secara kolosal, dengan koreografi dan musik yang sama memadukan ragam bunyi Nusantara. Barisan ketiga  Indonesia Semarak, rombongan ini menghadirkan video mapping di Fasade Bank BNI 46.

Barisan ketiga ini, memadukan stage dan street performance sekaligus di Titik 0 Km Yogyakarta. Masing-masing kelompok peserta karnaval, menyajikan pertunjukkan dengan tema pendidikan Indonesia dari masa ke masa hingga era Merdeka Belajar. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x