Bencana Hidrometeorologi Guncang Jawa Barat, Ini Penjelasan BMKG

- 28 Desember 2023, 11:06 WIB
Bencana hidrometeorologi guncang Jawa Barat. BMKG menyebut bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat pada malam perayaan Natal, Senin, 25 Desember 2023, diakibatkan kondisi dinamika atmosfer. (Foto: Dok. Istimewa)
Bencana hidrometeorologi guncang Jawa Barat. BMKG menyebut bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat pada malam perayaan Natal, Senin, 25 Desember 2023, diakibatkan kondisi dinamika atmosfer. (Foto: Dok. Istimewa) /

KARANGANYARNEWS - Bencana Hidrometeorologi Guncang Jawa Barat, Ini Penjelasan BMKG. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati menyebut bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat pada malam perayaan Natal, Senin, 25 Desember 2023, diakibatkan kondisi dinamika atmosfer.

Sebagaimana diketahui, angin kencang melanda Kecamatan Baleendah, Ciparay, dan Anjasari Kota Bandung.

Sementara banjir bandang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot dan Margaasih Kota Bandung.

Banjir juga terjadi di Kota Cimahi akibat luapan sungai Ciputri. Sementara tanah longsor terjadi di Desa Salammulya Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sambangi Klaten, Gaungkan Riset Hilirisasi Tembakau

"Kejadian bencana tersebut turut dipicu oleh hujan intensitas lebat hingga ekstrem dalam satuan intensitas per jam. Curah hujan terukur hingga 28.8 mm/jam pada periode pukul 15.40-16.40 WIB di Stasiun Geofisika BMKG Bandung. Curah hujan 70 mm/jam pada pukul 15.30-16.30 di daerah Cimahi, dan terukur 56.8 mm/jam pada pukul 14.00-15.00 di wilayah Purwakarta," terang Dwikorita Karnawati dilansir dari laman resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, bmkg.go.id.

Hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem, lanjut dia, akibat dinamika atmosfer, di antaranya melemahnya pusat tekanan rendah yang membentuk sirkulasi angin di sekitar Laut Cina Selatan.

Hal ini menyebabkan aliran massa udara basah dari Utara masuk ke wilayah Selatan ekuator dan membentuk pola pertemuan angin di sekitar wilayah Jawa Barat, sehingga memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan yang intens di sekitar Jawa Barat.

Baca Juga: Geger Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Wali Kota Solo Angkat Bicara

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x