“Bisa saja melewati jalur lain tapi harus memutar, melewati kampung Joyontakan jaraknya hampir tiga kali lipat. Takut makanan pesannya keburu dingin,” terang dia.
Malam itu dirasakannya memang aneh, dia ceritakan tidak sebagaimana hari sebelumnya setiap kali dirinya melewati Jembatan Gantung Semanggi-Nusupan.
Baca Juga: KGPH Purbaya Putra Mahkota Keraton Surakarta, Inilah Profil dan Rekam Jejaknya
Begitu mulai nyebrang jembatan, dingin yang dirasakan karena hujan sejak sore tiba-tiba tubuhnya merasa gerah. Pikir dia, bisa jadi hal itu dikarenakan rasa takutnya melewati jembatan sangat sunyi di tengah malam. ||
Setiba di ujung jembatan gantung yang sudah masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo, bulu kuduk saya merinding serasa dicekam ketakutan,” cerita netizen yang juga tukang Ojol tadi.
Baca Juga: Katuranggan; Gairah Asmara Wanita dari Wajah dan Posturnya
Selain jalan menuruni jembatan curam, juga melewati rumpun bambu sangat lebat dan gelap sekali. Selepas dari jembatan, dia memberanikan diri menengok ke arah rumpun bambu yang menaungi komplek pemakam umum.
“Saat itulah samar-samar melihat bayangan tinggi besar mengejar laju sepeda motor yang saya kendarai,” ceritanya di akun Instagram @misterisolo. Larut malam itu, menurutnya tak seorangpun lewat kecuali dirinya.
Sementara dalam unggahan media sosial @misterisolo disebutkan, Jembatan Gantung Semanggi-Nusupan menyimpan cerita mistis yang telah melegenda. Baik bagi masyarakat di Kota Solo, demikian juga Kabupaten Sukoharjo.