Network
KARANGANYARNEWS – Isu Menara Masjid Taman Sriwedari Surakarta (MTSS) bergoyang, hingga menggegerkana ribuan pengunjung Car Free Day (CFD) di Kota Solo panik, ditanggapi serius panitia pembangunan proyek tersebut.
“Tadi saya sudah cek ke beberapa sumber. Jadi itu kayak halusinasi warga saja, saat melihat ke atas ada awan (yang melayang) dekat (menara),” tandas Wakil Sekretaris Panitia Pembangunan MTSS, Farid Sunarto.
Sebagaimana dilansir KaranganyarNews.com dari solo.suaramerdeka.com, Farid menyamakan halusinasi itu sama seperti pengemudi mobil yang merasa kendaraannya maju atau mundur, saat mobil di sebelahnya bergerak.
Baca Juga: Issu Menara Masjid Bergoyang Gegerkan Ribuan Pengunjung CFD Kota Solo
“Saya juga sudah cek ke PT Wika (kontraktor proyek pembangunan MTSS). Nggak ada laporan malkonstruksi, kerusakan atau retak,” terangnya kepada awak media.
Farid pun menganggap perlunya edukasi terhadap warga, agar tak reaktif dalam menanggapi isu yang tak bertanggungjawab seperti itu.
“Jadi perlu adanya validasi terlebih dahulu, soalnya kejadian tadi pagi sudah merugikan pedagang dan orang-orang yang berolahraga. Padahal, masjidnya juga nggak kenapa-kenapa. Apalagi masjid itu dibangun PT Wika dengan teknologi Austria yang sangat canggih lho,” tegas Farid.
Baca Juga: Warganet Geram, Tuntut Pembuat Isu Menara Masjid Bergoyang Diusut
Pembangunan konstruksi Masjid Sriwedari pun disebut Farid telah sepenuhnya rampung.
“Saat ini sudah 85 persen dari target. Kekurangannya cuma seputar finishing dinding, pemasangan panel, lampu, elektrikal, lantai dan penataan lanskap. Proyeknya sekarang berhenti ya karena masalah dana, bukan faktor lain,” tandasnya.
Sebelumnya, ratusan pengunjung CFD di seputaran Plasa Sriwedari Solo kalut saat mendengar kabar menara Masjid Sriwedari bergoyang-goyang.
Baca Juga: Ratusan Siswa SD Kampanye Anti Asap Rokok di Car Free day Solo
Mereka berhamburan menyelamatkan diri, lantaran kuatir menara setinggi 114 meter itu ambruk. Belakangan, informasi tersebut dipastikan hoaks. ***
