“Bagi teman-teman, acara ini bisa disebut sebagai rabuk umur (pupuk umur = membangkitkan jiwa muda). Sehingga di tengah usia yang sudah tidak muda lagi, kita semua tetap selalu semangat dan tidak kalah dengan yang muda-muda,” lanjut pria yang juga akrab disapa Kanjeng Cuk ini.
Dan sebagaimana laiknya sebuah perlombaan, di sini juga ada penentuan pemenang. Yang mana para pemenang juga mendapatkan hadian yang telah disediakan panitia.
Hal itu juga yang membuat para anggota HASSTA ini bersemangat dalam mengikuti setiap perlombaan.
Baca Juga: Kesempatan Langka, China Ijinkan Film Religi Merindu Cahaya de Amstel Tayang di BIFF
Tawa riang mereka pecah saat melihat ada kawan-kawan mereka yang bertingkah lucu, karena harus menjalankan lomba yang biasa dimainkan anak-anak.
“Secara keseluruhan acara ini kita buat sederhana. Bahkan untuk hadiahnya juga kita siapkan secara patungan. Artinya tiap anggota bawa hadiah sendiri-sendiri lalu dikumpulkan, dan nanti dibagikan ke pemenang lomba,” ungkap pria yang juga pemilik Kafe Wahyu Tumurun tersebut.
Di sela-sela acara lomba, para artis senior ini juga melakukan joget bersama sambil diiringi lagu-lagu dangdut campursari.
Sedangkan di penghujung acara, para artis yang kompak mengenakan kostum bertema merah putih inipun berfoto bersama sembari meneriakkan yel-yel HASSTA.
“Semangat Pagi! HASSTA Selawase (selamanya)!” teriak mereka bersemangat.***