Elon Musk Batal Akusisi Twitter, Kok Bisa?

- 9 Juli 2022, 21:44 WIB
Miliarder Elon Musk batal mengakuisisi Twitter. Alasannya platform populer itu dinilai punya segudang masalah di dalamnya. (Foto: Instagram/@elonrmuskk)
Miliarder Elon Musk batal mengakuisisi Twitter. Alasannya platform populer itu dinilai punya segudang masalah di dalamnya. (Foto: Instagram/@elonrmuskk) /

KARANGANYARNEWS - Elon Musk Batal Akusisi Twitter. Miliarder Elon Musk dikabarkan membatalkan niatnya mengakusisi media sosial Twitter. Hal itu lantaran platform berlogo burung biru itu dinilai punya banyak masalah di dalamnya.

Menurut pengacara Elon Musk, kesepakatan pembelian dengan nilai transaksi mencapai 44 miliar dolar AS terpaksa dibatalkan karena pihak Twitter dikabarkan membuat pernyataan palsu dan menyesatkan ketika memasuki merger agreement.

Elon Musk akan terkena biaya 1 miliar dolar AS apabila membatalkan kesepakatan transaksi. Kendati demikian, pengacara bos Tesla menganggap perjanjian tersebut tidaklah valid.

Baca Juga: Dibintangi Mawar de Jongh, Film Puisi Cinta yang Membunuh Rilis Teaser Poster

Sementara iru, pihak Twitter masih bersikukuh perjanjian jual beli masih berlaku dan meminta agar Elon Musk meneruskan negosiasinya.

"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin akan menang di Delaware Court of Chancery," kata Ketua Twitter, Bret Taylor sebagaimana ditulis media Inggris The Independent, Sabtu, 9 Juli 2022.

Sebelumnya pengacara Elon Musk juga telah mengirimkan surat ke SEC, dialamatkan kepada kepala petugas hukum Twitter terkait pembatalan perjanjian merger keduanya. 

Sebelumnya diberitakan, Elon Musk resmi menjadi pemilik Twitter setelah beberapa waktu lalu sempat ingin membeli media sosial berlogo burung biru itu. Bos SpaceX membeli Twitter dengan harga USD 44 miliar atau setara Rp635 triliun.

Baca Juga: Mau Daftar Subsidi Tepat MyPertamina di Solo dan Jogja? Datang Aja ke 8 Booth Ini

Usai mencaplok Twitter, Elon Musk pun langsung meluapkan kepuasannya lewat sebuah cuitan.

"Yesss!I!" cuit akun Twitter @elonmusk dengan tambahan ikon hati warna merah, bintang, dan roket, Selasa, 26 April 2022.

Setelah mendapatkan keinginannya, Elon Musk menyebut nantinya Twitter akan tetap menjadi sarana komunikasi atau menyampaikan pendapat bagi siapa pun.

"Kebebasan berbicara adalah landasan dari demokrasi. Twitter adalah pusat kota digital di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan di sini," ujar salah satu pria tertajir di dunia dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Teaser Trailer Film Sri Asih Rilis, Tampilkan Aksi Menggoda Pevita Pearce

Sebagai pemilik, Elon Musk mengaku punya keinginan untuk membuat fitur-fitur anyar di dalam Twitter.

"Aku ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk lewat fitur-fitur baru, menjadikan algoritma open source untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam dan mengautentikasi seluruh manusia," bebernya.

Keinginan Elon Musk mengakusisi Twitter sempat mendapat perlawanan alot dari pemegang saham, salah satunya Pangeran Arab Saudi Al Waleed bin Talal Al-Saud.

Seiring berjalannya waktu, penawaran pendiri SpaceX akhirnya meluluhkan sejumlah dewan direksi dan dewan komisaris Twitter.

Baca Juga: Kemenag Cabut Izin Pesantren Shiddiqiyyah, Oknum Pimpinan Terlibat Pencabulan Santri

AP News mengabarkan, Jumat, 15 April 2022, dalam pengajuan sekuritas pada Kamis waktu setempat, Elon Musk telah menawar Twitter seharga lebih dari USD 43 miliar atau setara Rp618 triliun.

Ia juga mengatakan platform media sosial itu perlu diubah sebagai perusahaan swasta untuk membangun kepercayaan dengan penggunanya.

"Aku percaya kebebasan berbicara adalah keharusan sosial untuk demokrasi yang berfungsi. Aku sekarang menyadari perusahaan tidak akan berkembang atau melayani keharusan sosial ini dalam bentuknya saat ini," kata Elon Musk saat melakukan pengajuan.

Dalam wawancara di konferensi TED 2022 pada hari itu juga, pria 50 tahun mengatakan memiliki platform publik yang dapat dipercaya secara maksimal dan inklusif secara luas sangat penting untuk masa depan peradaban.

Baca Juga: Jeritan Hati Tamara Bleszynski: Haknya Dirampas, 19 Tahun Dipaksa Bayar Hutang

Elon Musk juga merinci beberapa potensi perubahan spesifik yang akan dilakukannya, seperti ingin membuka black box teknologi kecerdasan buatan yang mendorong umpan Twitter.

Dengan begitu, orang akan memiliki lebih banyak transparansi tentang mengapa beberapa tweet mungkin menjadi viral dan yang lain mungkin menghilang.

"Aku pribadi tidak akan berada di sana mengedit tweet, tetapi Anda akan tahu jika ada sesuatu yang dilakukan untuk mempromosikan, menurunkan, atau memengaruhi tweet," kata Elon Musk yang memiliki 81 juta pengikut di Twitter. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x