Mengintip Proses Produksi Gamelan di Desa Wirun Mojolaban, Pesanan Mengalir hingga Bali

- 24 Juli 2023, 22:21 WIB
Mengintip proses produksi gamelan di Desa Wirun Mojolaban, pesanan mengalir hingga Bali. Desa Wirun dikenal sebagai sentra industri gamelan di Jawa Tengah. (Foto: Dok. Istimewa/Ade Dama)
Mengintip proses produksi gamelan di Desa Wirun Mojolaban, pesanan mengalir hingga Bali. Desa Wirun dikenal sebagai sentra industri gamelan di Jawa Tengah. (Foto: Dok. Istimewa/Ade Dama) /
KARANGANYARNEWS Mengintip Proses Produksi Gamelan di Desa Wirun Mojolaban, Pesanan Mengalir hingga Bali. Desa Wirun Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo selama ini dikenal sebagai sentra industri gamelan di Jawa Tengah. Kerajinan gamelan di desa ini sudah ada sejak 1956 silam. 

Eksistensi kerajinan gamelan di Desa Wirun seolah memang tak lekang oleh waktu. Rata-rata warga di wilayah ini hingga kini masih menekuni profesi sebagai perajin gamelan. 

Sebagaimana dilakoni Karsimin, salah satu perajin gamelan di Desa Wirun. Ia .mengatakan telah menggeluti usaha pembuatan gamelan selama lima tahun. 
 
"Sudah jalan lima tahun ini. Awalnya dulu saya buruh gong di tempat lain, tapi sekarang sudah bisa mendirikan usaha sendiri," ungkapnya. 
 
 
Disebutkan, ada beberapa macam jenis gamelan berdasarkan ukurannya, yakni mulai dari diameter 20 cm, 55 cm, 70 cm, 75 cm, 80 cm, dan masih banyak lainnya. 
 
Dalam sehari, Karsimin mengaku bisa memproduksi satu hingga dua gamelan, dibantu delapan orang tenaga kerja. 
 
"Pokoknya satu hari menghasilkan satu gamelan, kalau yang diameter 55 cm itu dua gamelan," ucapnya, Senin, 24 Juli 2023. 
 
Kendati selalu memproduksi gamelan secara rutin, namun omzet yang dihasilkan Karsimin setiap harinya tidak menentu. 
 
 
"Kalau kebutuhannya mepet ya omzetnya sedikit, tapi kalau kebutuhannya agak santai ya banyak," terang dia. 
 
Adapun bahan digunakan untuk pembuatan gamelan biasanya berupa timah dan tembaga. Proses pembuatannya dimulai dengan mengolah kedua bahan tersebut. 
 
Timah dan tembaga diolah di wadah terbuat dari tanah liat hingga meleleh dan menghasilkan campuran pas. Campuran kedua material ini kemudian dituangkan ke dalam cetakan.
 
Ukuran cetakan dan jumlah bahan diolah, menurut Karsimin bergantung dari diameter gamelan yang akan dibuat. Setelah dingin, campuran tadi dikeluarkan dari cetakan dan jadilah pelat. 
 
 
Tahap selanjutnya, pelat yang telah terbentuk tadi dipanaskan berulang-ulang lalu ditempa hingga menghasilkan bentuk sesuai keinginan.
 
Proses penempaan pelat hingga menghasilkan bentuk diinginkan lebih kurang sekira dua jam.
 
Proses selanjutnya adalah pengaturan nada gamelan. Nada gamelan diatur sesuai standar bunyi yang sudah ada.
 
Gamelan-gamelan yang sudah jadi ini tidak hanya dipasarkan di wilayah Jawa saja, namun juga dijual ke Bali, Kalimantan, hingga Flores. Menurut Karsimin, pembeli dari luar daerah rata-rata memesan sendiri. ***

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x